Untuk membuktikanya, pihak Yamaha melakukan demonstrasi pada produk skubek mereka. Langkah pertama yang dilakukan adalah menguras bensin dengan menyedotnya sampai bensin terkuras tuntas. Tanpa ada setetes pun.
Lalu slang bensin yang tersambung dari fuel pump ke injektor dilepas. Lantas dipasang alat ukur tekanan atau pressure gauge tadi, yang kemudian dari pressure gauge disambung slang lagi menuju injektor.
“Nih, mesin kami coba nyalakan dan silakan lihat jarum tekanan pada alat. Tidak bergerak kan alias 0 kpa? Berarti tidak ada tekanan. Tapi, bukan berarti rusak. Melainkan karena fuel pump didesain otomatis akan mati ketika tidak ada bensin yang mengalir dalam saluran isapnya,” sebut pria yang kantornya bermarkas di Pulogadung, Jakarta Timur.
Nah, giliran dipraktikkan tangki diisi kembali dengan bensin. Lalu tombol starter elektrik dipencet. Brummm... mesin langsung hidup lagi. Tengok ke pressure gauge, jarumnya bergerak ke angka 334 kpa. “Tuh kan, pompa langsung bekerja dengan normal. Jadi, tak perlu takut pompa rusak atau harus buang angin kayak di mobil diesel,” kata Abidin.
Apalagi teknologi fuel pump motor Yamaha sekarang dirancang brushless, alias tidak lagi menggunakan arang. Mekanismenya diatur secara micro controller. Sehingga putaran motor lebih tinggi, konsumsi listrik lebih rendah, dan suara motor lebih halus. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR