Sedikit masuk jalanan ibu kota, mulai banyak angkutan perkotaan yang berhenti sembarangan. Ini jadi saat yang tepat untuk uji handling motor yang punya bobot kosong 166 kg ini. Ketika menggoyangkan badan untuk berbelok, motor seakan menyatu dengan badan. Gerakan badan bisa diikuti dengan cepat dan halus. Sedikit mirip menunggang skutik berbadan gambot. Tidak terlalu ringan namun mudah untuk dikendalikan.
Kondisi lalin yang padat jadi tantangan tersendiri untuk membuktikan kelincahan sport yang nyaman ini. Hasilnya, tidak ada kesulitan untuk menekuk R25 meliak-liuk di antara himpitan mobil. Sangat bersahabat.
Satu jam bergelut dengan kemacetan ibu kota, tidak terasa lelah. Membawa R25 dijalur yang padat memberikan sensasi yang berbeda dari motor sport kebanyakan. Tidak salah kalau pihak YIMM sebagai produsen mengklaim motor ini nyaman buat harian. Kenyataannya memang demikian.
Setelah puas dengan handling, tester coba menggali performa mesin 2 silinder segaris berkompresi 11,6 : 1 yang diusung R25. Biar datanya lebih akurat, tes akselerasi dicatat Vericom VC3000.
Untuk menempuh kecepatan 0-60 km/jam, R25 bisa melibasnya dalam waktu 3,59 detik saja. Sedangkan berakselerasi dari 0-100 km/jam, hanya butuh 7,10 detik. Lalu buat menempuh jarak 0-100 meter, motor yang mengusung beberapa teknologi MotoGP ini meraihnya dalam 6,48 detik. Sementara menempuh jarak 201 meter yang banyak digunakan para pecinta adu kebut trek lurus, diucapai dalam 10,16 detik.
Oh iya, kala digeber pada putaran tinggi, tenaga besar yang tersimpan dari mesin berkonfigurasi kruk as 180 ini makin terasa. Perpindahan gigi terasa cukup halus, namun menciptakan entakan yang membuat motor melaju semakin cepat. Ciri khas mesin dua silinder, tenaganya baru terasa saat mesin bermain di rpm tinggi. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR