Oh iya, ini bukan masalah angka yang berbeda dengan mesin dyno lain. Karena beda merek dyno, biasanya kalibrasi dan toleransinya juga akan berbeda. Yang kita bahas ini mengenai perubahan performa yang tidak sama.
Mungkin saja perbedaan hasil tes tersebut karena dipengaruhi beberapa faktor. Bisa karena kondisi cuaca yang berbeda, seperti suhu ruang, kelembaban udara dan sebagainya. Sehingga mempengaruhi air fuel ratio (AFR)-nya. Bisa juga karena faktor bobot operator dynonya.
Meski begitu, bisa dikatakan mesin standar R25 sudah punya basic bagus dan hampir maksimal dari segi performa. Sehingga ketika dilakukan pergantian knalpot, angka kenaikannya tidak terlalu signifikan seperti sport 250 cc lainnya.
Oh iya, dari data hasil test akselerasi R25 sebelumnya, terlihat tidak sebagus kompetitornya. Itu karena dilakukan oleh tester yang berbeda dari pengujian rivalnya R25 saat itu. Sudah pasti cara ngegasnya akan berbeda, sehingga otomatis hasilnya juga akan beda. Nah, karena penasaran, R25 kembali diuji akselerasinya oleh tester yang sama ketika uji kompetitornya. Punya postur tubuh 178 cm/65 kg. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR