Tapi, bukan berarti harus naik kuda beneran. Maksudnya, sirkuit Sentul bisa ditaklukan salah satu caranya dengan tidak menahan posisi tangan di setang waktu melibas tikungan. Artinya, gerakan sokbreker depan yang naik-turun jangan ditahan pembalap.
Cara seperti itu, kan persis seperti naik kuda. Kalau naik kuda badan dan tangan harus seperti sokbreker. Gerakan naik-turun harus seirama dengan gerakan badan dan tangan. Kalau enggak, pantat bisa pegal-pegal dan tangan akan seperti ketarik-tarik.
Tapi, posisi kaki di pijakan dan tali kekang kuda tetap dalam kondisi siaga. “Ikuti ayunannya. Kalau saya lihat kamu (Aditya Pangestu dan Andi ‘Gilang’ Farid Izdihar, red) berusaha keras untuk menahan ayunan yang cepat dari bagian depan motor,” beber Shinya Nakano, Kepala Instruktur ADC yang juga eks pembalap dunia MotoGP.
Komentar Nakano saat ADC masuk ke babak Free Practice, Sabtu (14/6). “Itu sudah saya perhatikan kemarin (Jumat, 13/6). Efeknya catatan waktunya tidak bergerak naik,” ujar Nakano. (www.motorplus-online.com)
KLASEMEN SEMENTARA
1. Khairul Idham Pawi 95
2. Teppei Nagoe 65
3. Aditya Pangestu 59
4. Andi Farid Izdihar 41
5. Chuang An-Yu 40
6. Reitoku Kurogi 38
7. Syunya Mori 36
8. Summit Loucs Toppo 32
9. Kiadistak Chauywiset 32
KOMENTAR