Selama 10 lap tiap race ADC kelihatan efek teknik seperti menunggangi kuda. “Benar kata Nakano. Saya coba apa yang disarankan dia. Beda jauh banget. Waktu pas nikung masih nahan gerakan depan motor, terasa gampang cape. Otot-otot tangan kok bisa cepat tegangnya. Tapi, pas ikut ayunan motor malah enak,” ujar Aditya yang bisa menyabet podium ketiga di dua race ADC.
Andi Gilang pun setuju. Cuma dia menambahkan lebih detail. “Apalagi kalau settingan sokbreker depan juga pas. Pasti menikungnya akan lebih cepat dan stabil,” ulas Andi yang sukses merebut runner up di race kedua.
Teknik naik kuda juga bikin rider Malaysia, Khairul Idham Pawi, jadi runner up untuk race ke-1 dan podium satu race kedua. “Saya tahun lalu sudah balapan ADC di Sentul. Jadi, tahu bagaimana saat melewati corner,” tutup Idham. (www.motorplus-online.com)
KLASEMEN SEMENTARA
1. Khairul Idham Pawi 95
2. Teppei Nagoe 65
3. Aditya Pangestu 59
4. Andi Farid Izdihar 41
5. Chuang An-Yu 40
6. Reitoku Kurogi 38
7. Syunya Mori 36
8. Summit Loucs Toppo 32
9. Kiadistak Chauywiset 32
KOMENTAR