Saat berada di atasnya terasa spidometer di balik fairing begitu sexy-nya, mendisplay full digital dengan pantauan rpm, posisi gigi, odometer, suhu mesin, suhu udara, status traction control (DTC), engine brake control (EBC), ABS dan lainnya. Lanjut! Tombol starter ditekan, brumm.. langsung terdengar suara kasar khas motor Italia dari knalpot di bawah engine.
Tester pun mulai jalankan Panigale 899 memasuki trek. Lap pertama digunakan untuk memahami karakter 899 dan pengenalan trek. Dua lap berikutnya mulai gas pol. Saat melahap trek lurus, spidometer enggak terasa sudah 220 km/jam. Padahal, saat itu mode berkendaranya pakai Wet (hujan). Bayangkan jika pakai mode sport atau race, pasti bakal lebih dari seru.
Ditambah saat melibas tikungan, bobot Panigale 899 yang hanya 197,5 kg cukup ringan dan mudah dikendalikan. Sensasi handling lebih ramah dibanding Panigale 1098. Tapi, belum sempat eskplor lebih dalam, tak terasa sudah 3 lap. Mau enggak mau harus menepi ke pit.
Wah, sayang ya, bro! Semoga next time dikasih kesempatan untuk test ride, biar motorplus-online.com bisa kasih gambaran lebih dalam soal motor seharga Rp 430 juta (OTR) ini ke sobat bikers. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR