“Irama latihannya akan bisa berbeda-beda. Misalnya, shuttle runnya harus ditempuh sekian detik. Tapi, makin dekat balapan harus bisa lebih cepat lagi. Inilah pola latihan yang menggabungkan antara latihan beban, fleksibelitas, dan kecepatan,” ujar Gandung yang banyak melatih pembalap papan atas Indonesia.
Bukan cuma Gandung, Irwan Ardiansyah, road racer dan ex crosser Juara Nasional 7 kali ini, masih tetap melakukan shuttle run saat latihan fisik. “Metode lari dan lompat zig-zag juga diterapkan crosser Amerika. Tapi, bukan jadi materi utama training,” timpal Irwan yang pernah belajar balap motocross di Amrik dan Australia.
Ali Adrian Rusmiputro yang tahun lalu turun di Europian Junior Cup dan tinggal beberapa saat di sirkuit Almeria, Spanyol, cerita. “Tito Rabat (pembalap Moto2 Spanyol, red) bilang ke saya tidak bisa dilakukan kalau rider sudah pernah cedera engkel. Resikonya engkel bisa sakit lagi karena gerakan shuttle run zig-zag dan berlari kencang,” timpal Ali yang tahun ini balapan Spanish Championship untuk di seri terakhir. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR