Street tracker (ST) di jalanan kota Samarinda, Kalimantan Timur, terbilang masih jarang ditemukan. Soalnya, untuk dapat part pendukungnya, lumayan sulit. “Makanya, bela-belain order bikin Honda Tiger bergaya ini ke modifikator di daerah Ciledug, Tangerang. Supaya virus ST di Samarinda mewabah,” curhat Husni Thamrin.
Untuk dapat aura street tracker, kaki-kaki plus rangka diubah. Oh iya, soal rangka, Tiger hanya punya satu down tube untuk mengikat engine. Ini dirasa kurang sexy kalau mengadopsi konsep ST. Solusinya, mono down tube itu dipotong, lalu direkontruksi dengan pipa seamless jadi double down tube yang dilas ke sasis utama. Pipa baja 1 inci ini, dibuat layaknya memeluk engine dari depan hingga belakang. Untuk tangki, cukup adopsi milik Yamaha DT.
Di area kaki-kaki, bagian depan adopsi sok Yamaha Byson. Cara pasangnya, cukup sesuaikan as sok depan dengan rumah komstir Tiger. Sedang di sektor belakang, swing arm diganti pakai copotan Suzuki Thunder 125 yang membulat. Biar nuansa jadulnya makin kental. Aplikasi arm tersebut, disempurnakan sok belakang aftermarket.
Kontruksi dan estetika beres, sebelum motor diboyong ke Samarinda, doi sempatin waktu untuk riding hard mengelilingi kota Jakarta. “Ya hitung-hitung tes motor apakah layak jalan atau enggak. Sekalian mengenal kota Jakarta juga. Soalnya ini motor buat dipakai daily use,” papar pria berumur 30 tahun ini. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Cakram depan: Yamaha Scorpio Z
Sok belakang: Scoyo
Pelek: Champ
Ban: Swallow SB 212
Lampu depan: Aftermarket
KOMENTAR