Meski tidak memegang peranan penting terkait performa dan prestasi, penamaan tim balap seharusnya lebih dipikirkan lebih dalam oleh pemilik tim. Sebut contoh beberapa tim balap trek lurus dan road race punya nama Lempar Botol, Kolor Ijo, atau Drakula Racing Team.
"Ngasih namanya spontan saja. Pada tahun 2002 lalu, tim baru terbentuk. Waktu itu pasang stiker drakula di motor balap. Dari sana diambil nama drakula," ungkap M. Azwar Yakub, pemilik tim balap berlabel Drakula.
Tim asal Padang, Sumatera Barat ini tidak pernah berfikir negatif mengenai nama itu. "Biasa saja. yang penting prestasi," ungkap Azwar panggilan akrabnya.
Soal nama yang cenderung menakutkan ini juga diakui Ketua PP IMI, Nanan Soekarna. “Wah...namanya serem. Sangar juga,” ungkap Nanan Soekarna, Ketua PP IMI saat anjangsana ke paddock tim EOI Kolor Ijo saat gelaran drag bike di Senayan, pertengahan Mei lalu.
Alasannya tim balap tidak hanya sekadar menyalurkan hobi. Ada unsur bisnis terkait dengan sponsor atau partnership. “Pihak sponsor akan berpikir ulang jika nama ini akan menurunkan citra produknya,” ungkap Supriyanto, Manager Motosport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR