Pembalap mungkin seperti kodok. Sori, bukan berarti rider bisa lompat-lompat kayak katak. Pembalap tentu bisa turun di balapan tanah dan balapan aspal. Di Indonesia, hal seperti ini sebenarnya sudah tidak asing lagi. Tengok Irwan Ardiansyah, Juara Nasional Motocross SE 125 cc Senior tujuh kali berturut-turut ini sempat di road race, terus serius balapan motocross, dan balik lagi ke road race.
Begitu juga dengan Doni Tata Pradita yang tahun ikut beberapa kali grasstrack dan kejurnas motocross. “Teknik dasarnya sama, motocross dan road race. Di Eropa pembalap dunia Moto2 ataupun MotoGP juga sering turun balapan motocross nasional,” ujar Doni yang tahun lalu turun di Moto2 dan musim 2008 ikutan GP250.
Di One Make Race (OMR) Honda CBR 250 seri II beberapa minggu lalu, dua crosser nasional, Farhan Hendro dan Agi Agassi ikut tampil. Tentu kehadiran dua jagoan balap garuk tanah ini menjadi sorotan.
"Eh enggak tahunya balap road race susah juga. Kayaknya harus latihan rutin biar bisa fight sama yang lain," ucap Agi yang punya dealer motocross di Sukabumi, Bogor, Jawa Barat.
Saat dipaksa pindah alam rider memang harus melakukan perubahan besar di dirinya. Yang utama, pembalap wajib mengubah cara bawa dan memperlakukan motor. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR