Menurut dr. Anna Rahayu Marsino, dokter yang sekaligus praktik akupunktur dengan energi magnetik di Jl. Nusa Indah, Tangerang Selatan mengakui, pengobatan modern kini banyak memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Tetapi, dokter berkacamata ini belum bisa merinci seberapa besar pengaruh elektromagnetik pada gelang terhadap tubuh.
"Tetapi sepanjang ia menggunakan untuk akupuntur, pasiennya banyak yang merasa nyaman. Yang merasakan nyeri tulang, capek, pegal bisa berkurang dengan rutin melakukan terapi," ujarnya.
Sri Kriswari menambahkan, efek pemakaian elektromagnetik sudah terbukti di dunia kesehatan. Ia melanjutkan, kebenaran efek kesehatan dirasakan banyak konsumennya. Jadi, perkembangan gelang elektromagnetik makin luas.
Dari jenis bahannya, gelang yang biasa disebut dengan gelang biomagnetik ini kini ada 3 macam. Yaitu; stainless steel, titanium dan tungsten. Bahan stainless steel memiliki kekuatan magnet sekitar 2500 gauss. Bahan titanium, bahan yang jauh lebih ringan dibandingkan stainless steel dan baja, dan memiliki kekuatan magnetik sebesar 2700 gauss.
Yang terakhir, bahan tungsten merupakan bahan logam warna kelabu cerah. Permukaannya mengkilap dan tahan gores. Tapi, bahan ini bisa pecah jika terjatuh. Kekuatan magnetnya lebih dari 3000 gauss. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR