Di balapan, siapa yang menentukan pembalap dalam kondisi fit atau tidak? Ternyata regulasi balapan tidak memuat mengenai masalah yang sangat urgent ini. Hal itu diakui dua pelaku dan dokter yang sering berkecimpung di dunia olahraga, dr. Hario Tilarso dan dr. Adrian Tio.
Keduanya menyebutkan, dokter tidak memiliki wewenang untuk melarang seorang pembalap agar tak balapan. “Beda dengan tinju. Regulasinya jelas. Di arena ini jika dokter belum hadir, maka pertandingan tidak boleh dimulai sampai dokter ada,” kata dokter Hario.
Bahkan, lebih parahnya lagi, Adrian yang kerap menjadi dokter medis di berbagai balapan kejurnas dan GP saat di Sentul (1995-1996) menyebutkan sekarang ini PP IMI tidak ada bagian dengan tugas sebagai regulasi safety. “Terakhir era Tommy dan Om Bob (Bob Nasution, red). Periode sekarang tidak ada lagi. Regulasi safety dengan rumusan safety dari sisi medis,” kata dr. Adrian.
Adrian menambahkan pentingnya regulasi medis di PP IMI. Dia menyebutkan tidak semua tenaga medis mengerti mengenai bagaimana penanganan saat cedera. "Pakaian yang digunakan pembalap beda dengan atlet-atlet lain. Misalnya, dokter harus mengerti bagaimana cara untuk membukanya.
Dokter juga harus meyakinkan jika tak bisa dibuka, maka pakaian harus dirobek. Spesifikasi ini yang harus dimiliki tim medis. Dan ini harus ada pelatihan khusus," aku pria yang mendapatkan pengetahuan medis balap ini dari berbagai pelatihan di Suzuka, Jepang . (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR