Ada cerita sedih dibalik jagoan trek liaran ini. “Motor ini dibuat untuk mengenang jokinya yang meninggal kecelakaan pas nyeting motor,” kenang Irvan Adit, pemilik Satria F-150 lansiran 2012 ini.
Almarhum bernama Luthfi Bagus Satria atau yang akrab disebut LBS #25. Grafis Hello Kity maupun warna ungu yang dilabur di bodi motor plus rangka, adalah permintaan terakhirnya. “Ibunda dari almarhum berpesan agar teman-teman nggak begitu aja melupakan jasa beliau,” tambahnya lagi.
Meski bernuansa genit, motor ini menyembunyikan performa yang sangat dahsyat. Kini dipacu oleh Asep Bajay. “Mainnya di kelas selembaran. Tapi, mesin dibore up plus naik stroke. Selebihnya, setting karbu dan pengapian,” tukas Untung Pangestu mekanik sekaligus owner Vokus Maju Motor yang menangani si Hello Kity.
Karena kalau hanya berbekal kapasitas mesin standar, susah buat mengasapi lawan-lawannya yang rata-rata full spek. Makanya ruang bakar dibuncitin dengan menjejali piston LHK diameter 73 mm. “Strokenya dinaikin dari 48,8 mm jadi 60 mm. Terhitung kapasitas mesin jadi 250,9 cc,” tambah mekanik bertubuh subur ini.
Mengimbanginya, klep diganti pakai punya Suzuki Thunder 125, dengan ukuran in 25,5 mm (x 2) dan ex 23,5 mm (x2) Profil noken as dibentuk ulang dengan durasi 270°. Lalu karburator standar diganti pakai Keihin Air Strike berventuri 35 mm. Dipadu pilot jet 58 dan main jet 135. “Setinggan ini joss buat trek 500 meteran,” akunya.
Untuk sektor pengapian Untung mempercayakan CDI BRT i-Max 24 step, dipadu Koil bawaan YZ-125. Lalu biar motor bisa langsung ngacir selepas start, rasio transmisi diracik ulang. “Gigi 1 pakai 13/32, gigi 2 : 16/28, gigi 3 : 19/25, gigi 4 standar, gigi 5 : 20/21 dan gigi 6 : 22/20. Final gear-nya pakai perbandingan 16/36 mata,” tutup mekanik yang berdomisili di Bekasi Timur ini. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek dpn-blkg
Ban depan
Ban belakang
VMJ : 0822-98270910
KOMENTAR