Namun ia tidak menampik kalau tampilan rivalnya, Yamaha YZF-R25, juga menggoda. “Lekukan-lekukannya lebih tajam, mulai dari depan hingga belakang.Namun sosok New Ninja 250 lebih berkesan moge banget. Shockbreaker depannya terlihat lebih berisi,"imbuh warga Cipadu, Ciledug, Tangerang ini.
Selain itu, satu hal yang juga jadi pertimbangan penting, “Ninja 250 kalau diupgrade lagi, misalnya dipasangi piggyback, knalpot dan sebagainya, power-nya masih mau nambah banyak. Kalau rivalnya, naiknya gak signifikan,” bilang Bramantyo Prayogo.
Contol soal oli, ada beberapa pilihan produk aftermarket di pasaran yang boleh sobat aplikasi. Itu pun bisa disesuaikan untuk penggunaan harian atau balap, seperti fun race yang sering digelar di sirkuit Sentul, Bogor. "Maklum, anak-anak disini sering banget ikutan fun race," terang Yoga.
Pilihan olinya antara lain seperti merek Motul, Shell danFuchs Silkolene. “Motul 5100 10W/40 paling banyak digunakan. Soalnya, banyak bengkel sering bilang bahwa oli standar pabrikan mirip dengan Motul tipe ini. Hasilnya bila pakai oli ini, mesin jarang overheat. Cocok buat harian," imbuhnya.
Pilihan lainnya, ada Shell Advance AX7. Menurut Yoga, merek ini banyak juga diandalkan anak-anak komunitas Ninja 250. “Harganya cukup terjangkau, dan performanya tidak mengecewakan. Seliter-nya cuma Rp 70 ribuan. Lumayan kan buat pemakai New Ninja 250 yang kapasitas olinya mencapai 2,4 liter. Harus beli 3 botol, hehehe..," terang Yoga.
Sementara yang doyan main di Sirkuit, biasanya pilih tipe oli yang khusus buat kompetisi. "Rata-rata pilihan kami ada di Shell Advance Ultra atau Fuchs Silkolene PRO4. Dua-duanya emang kualitasnya terbukti bagus. Mesin gak gampang panas dan suaranya lebih halus.Cuma memang harganya lebih mahal," terang pria berkacamata ini.
Piliha mana? (www.motorplus-online.com)
Editor | : | Motorplus |