Pelumas ini dirancang untuk mesin dengan kinerja tinggi. Oli ini lebih direkomendasikan untuk motor-motor lansiran Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Baik yang sudah injeksi maupun masih menganut pasokan bahan bakar karburator.
Berdasarkan spesifikasinya yaitu SAE 10W-40, berarti pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti oli SAE 10W. Begitu suhu mesin lebih dari 60 Celcius, kekentalannya berubah jadi 40. Nah, umumnya motor-motor keluaran Suzuki dan Yamaha dianjurkan menggunakan oli dengan tingkat kekentalan ini.
Sama dengan ketiga oli lainnya, oli dengan SAE 10W-40 juga coba dimasukkan ke dalam mesin Suzuki Smash jebolan 2006 yang jadi bahan praktik. Kala mesin dihidupkan, terdengar suara perputarannya cukup halus dan hawa di seputar dapur pacu tidak sepanas kala menggunakan oli dengan SAE 20W-50. Ini menandakan tingkat keketalannya cucok dengan mesin Suzuki Smash ini.
Nah, bagaimana dengan hasilnya? Setelah dilakukan 3 kali run, didapatkan bahwa tekanan adalah sebesar 3,75 psi. Hasil tersebut lebih rendah dibanding waktu menggunakan oli 20W-50. Asumsinya, sirkulasi pelumas di dalam saluran yang menuju kepala silinder dan komponen lainnya mengalir lebih lancar dibanding oli SAE 20W-50.
Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi viskotas oli dari spek yang anjurkan, maka akan membuat tekanan oli akan semakin tinggi pula. Menandakan pegerakkan olinya melambat. Berbeda bila oli tersebut dipakai di motor yang speknya memang pakai kekentalan itu. Pasti tekanannya akan turun. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR