Nah, sekarang giliran menggunakan oli viskositas lebih rendah, yakni SAE 10W-30. Spek kekentalan tersebut biasanya dianut di motor-motor keluaran Honda keluaran terkini. Baik yang injeksi maupun karburator.
Berdasarkan spesifikasinya, yaitu SAE 10W-30, berarti pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat encer seperti oli SAE 10W. Sementara pada suhu tinggi, berubah jadi 30. Kekentalan 10W lazimnya punya keunggulan mampu distart pada suhu dingin sampai suhu -20 Celcius dan mampu mengalir dengan pemompaan sampai -30 Celcius. Sementara sifat SAE 30, pada suhu mesin tinggi mencapai 100 Celcius, kekentalannya berkisar 9.3.
Oke, langsung saja kita masuk ke pembuktian. Oli ber-SAE 10W-30 ini coba kami tuang ke dalam mesin Suzuki Smash 2006 tadi. Tentu oli sebelumnya dikuras terlebih dulu dong sampai benar-benar bersih. Kemudian mesin coba kami hidupkan dan dibiarkan panas sekitar 3 menit. Wah, ada yang beda ketika pakai oli ini. Suara mesin Smash jadi terdengar sedikit berisik. Terutama saat putaran mesin diblayer tinggi. Tidak seperti waktu pakai oli SAE 10W-40. Ini menandakan kalau kekentalan oli-nya terlalu encer untuk mesin Smash.
Bagaimana dengan tekanan olinya? Saat putaran mesin dipanteng di 6.000 rpm, hasilnya didapatkan tekanan sebesar 3 psi. Pencapaian tersebut lebih rendah dibanding waktu pakai oli 10W-40. Menandakan aliran olinya lebih lancar. Namun karena keenceran, bikin suara mesin jadi agak berisik. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR