Untuk mengukur besar cahaya dari tes bohlam untuk lampu depan, pakai light meter yang biasa dipakai fotographer. “Di pengaturan, nilai speed dan ISO dikunci, jadi light meter hanya fokus mencari angka diafragma. Simpelnya, jika pancaran cahaya besar otomatis angka diafragma akan besar pula. Begitupun sebaliknya,” papar Indra GT, Redaktur Foto EM-Plus yang kasih tahu cara kerja light meter.
Pancaran cahaya diukur dua kali pada masing-masing bohlam. Pertama diukur persis di depan mika headlamp. Kemudian, satunya lagi diukur dari tembok yang jadi tempat pantulan cahaya yang jaraknya kurang lebih dua meter dari motor.
Hasil tes bohlam untuk lampu depan, seluruh bohlam keluarkan nilai pancaran yang sama di dekat mika headlamp. Masing-masing keluarkan angka diafragma 45, termasuk bohlam tanpa merek yang punya Watt lebih besar (35 Watt) dari bohlam lain.
Untuk pancaran cahaya di tembok yang berjarak 2 meter dari headlamp, merek Osram punya nilai paling besar yakni 8,04. Kedua ada Philips yang nilai pancaran cahayanya 5,8 diikuti bohlam OEM dengan angka 5,6. Bohlam dengan harga terjangkau Indoparts catatkan nilai cahaya 5,06. Dan bohlam murah tanpa merek cuma bisa pantulkan cahaya 4,03 meski Watt-nya besar. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR