Susah juga menamai genre motor ini. Disebut chopper bukan, brat style bukan atau bobber. Yang jelas enak dipakai riding, detailnya digarap serius dan sangat personal. Paling ada dasarnya nih Suzuki Thunder 250 bawa style vintage.
“Pengerjaan betul-betul dikerjakan sendiri. Pas jadi, saya juga nggak langsung puas hasilnya. Penambahan di sana-sana sini terjadi, makanya awal di foto Em-Plus, wajib difoto ulang. Banyak perubahan yang signifikan,” buka Indrajaya Permana, owner sekaligus builder Suzuki Thunder ini. Siyapp!
Buat Indra, Thunder versi pabrikan terlalu gambot. Apa boleh buat untuk dapatkan Suzuki Thunder 250 bawa style vintage ia perlu berpikir keras. Seperti yang dilakoni penganut gaya bobber yang lebih retro dari chopper, ia wajib mem-bob bagian belakang sasis. Rake dan trail sama sekali nggak diotak-atik. Hitungan pabrikasi Suzuki masih ia ‘hormati’ demi kenyamanan riding.
Setelah itu barulan membentuk tangki slim ala jadul mendekati style Triumph Bonnenville, dibantu rekannya kang Dayat juga Alvaro untuk pengerjaan. Logo Thunder berbentuk mirip Triumph juga layak diapresiasi.”Tangki ini disasar detail. Paduan krom dan cat agak sulit dikerjakan dan harus rapi. Tak cuma itu tutup tangki juga milik Triumph,” jelasnya.
Makin klop, pelek 16 inci di belakang dan 18 inci di depan diambil dari produk TK asli Jepang. Ini demi safety dan kenyamanan.
Apa lagi ini? Mmmh.. ‘pembalut’ pelek wajib direvisi Suzuki Thunder 250 bawa style vintage. Bagian belakang ia sudah cukup puas dengan Shinko 500-16, tapi depannya? Swallow 400-18 masih dinilai kurang. Akhirnya saya berburu lagi ban yang lebih berkelas dan dapatlah Euro Classic 450-18 motif salur.
Setelah itu tinggal main detail kecil lagi dengan tambahan spido ala jadul produk variasi, setang bullhorned hand made dan spion milik HD bagian kiri. Hadeuh masih satu lagi! Sok depan standar masih terlalu kurus. Ini bukan masalah besar, tinggal gamit sok asli Byson untuk menyempurnakan. Untuk pencapaian ini ia merogoh tak kurang dari Rp 30 juta. Worthed! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR