Setingan kompresi rendah di Yamaha Mio tim CENSPEED Forty One RPM Racing Line CV KRS 106 ini, bisa kumpulkan 51 piala di kelas Matic Tune up 200 cc sepanjang tahun 2014. Sadis, kan Yamaha Mio kompresi rendah pakai bensol dapat banyak juara drag.
“Sebenarnya, 51 piala bukan semua di kelas Matic Tune up 200 cc. Sebagian didapat dari kelas Matic Tune up 155 cc,” bilang Cendy Gerry, Chief Mekanik sekaligus owner tim.
Dibilang kompresi rendah, pasalnya Mio ini dibekali perbandingan kompresi mesin hanya 13,8:1 untuk tenggak bensol (Avgas) biru beroktan 102. Biasanya, dengan konsumsi bensol biru, mekanik develop kompresi di atas 14:1. “Dibikin kompresi rendah, agar putaran bawah enggak terlalu galak. Namun, kitiran tengah ke atas lebih galak,” cetus pria yang juga betot gas di ajang resmi balapan 201 meter.
Yamaha Mio kompresi rendah pakai bensol dapat banyak juara drag pernah tembus best time 7,506 detik saat ditunggangi M. Saiman. Apa lagi kilikan jitu yang diterapkan bengkel CENSPEED dari Jl. Lapan 1 No. 53, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur ini? Ini dia!
Kejar kapasitas 200 cc, piston pakai kepunyaan Honda GL Neotech diameter 63,5 mm. Stroke dibuat naik 2,5 mm lewat tempel pen stroke di kruk as. Isi silinder Mio, jadi 197,8 cc. “Kruk as dikustom ulang, detailnya rahasia ya! Pokoknya, dibandul ulang,” kekehnya. Hasilnya, saat piston berada di titik mati atas, mendem 0,3 mm dari bibir silinder, paking blok 2 mm. Hasilkan kompresi 13,8:1 untuk meminium bensol beroktan 102. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR