Ini cerita klub asal Maluku di Belanda. Namanya Satu Darah Maluku MC. Latar belakang klub asal Maluku di Belanda ini menarik. Anggotanya rata-rata generasi kedua Ambon manise yang nyasar di Belanda. Orang tua mereka banyak dari RMS (Republik Maluku Selatan) yang punya afiliasi kuat sama penjajah Belanda saat itu. Mereka dijanjikan diurus oleh pemerintah Belanda asal mau pindah ke negeri mereka.
“Eeh..., di sana malah dicuekin. Makanya generasi kedua ini jadi radikal dan bikin komunitas kecil di Belanda. Mereka juga punya kedekatan emosional kuat sama kampung halamannya, Maluku,” jelas Rudi Soegono pemerhati soal bikers.
Yap, mereka mengadopsi persaudaraan dan solidaritas ala Maluku seperti Pela Karas, Pela Gandong dan Pela Tampa Sirii. Tak cuma itu, mereka juga mengadopsi sebuah kisah heroik pemuda sakti Pata Siwa Hitam, kisah dari pulau Seram sebagi inpirasi klub ini. Di jalanan, mereka juga punya prinsip kuat, lawahena haulala hiti-hiti hala-hala (maju terus pantang mundur. Apa yang ada di depan jangan kita mundur).
Harley-Davidson bagi mereka jadi identitas klub sekaligus instrumen penting buat kumpulan yang menganggap semua anggotanya keluarga ini. Imej negatif yang bikin keder warga Belanda lain tak bisa mereka elakkan. Sipnya, mereka nggak punya pendirian rasis. Colors si punggung mereka menggambarkan itu. Tergambar dua wajah hitam-putih (tanda multirasial) bermahkota sembilan lembaran mirip mahkota Indian Amerika.
Angka sembilan ini ngelambangin 9 bikers pendiri klub yang dalam situs mereka nggak disebutin nama-namanya. Diantara dua wajah tadi mengalir darah segar, sebagai tanda persaudaraan para brothernya. Perkembangan mereka tergolong pesat, di Belanda tersebar di Gouda, Den Haag, Hengelo, Apeldoorn, Rotterdam, Tilburg, Beverwijk dan Bergen op Zoom. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR