I Gede Purnaka merasa power Suzuki Satria F-150 standar kurang memuaskan. Karena itu, dia coba upgrade performa Suzuki Satria F 150 jadi 18 hp untuk harian. “Maklum motor ini andalan saya. Dari mulai dipakai kerja, turing bareng komunitas, hingga fun race di sirkuit. Makanya, saya coba upgrade mesinnya agar larinya ngacir,” buka lajang dari di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini.
Saat motor didyno di bengkel Sportisi Motorsport di Rawamangun, Jakarta Timur, mesin Dynojet 250i buatan Amerika mencatat tenaga maksimum Satria F-150 ini mampu mengail 18,11 dk pada putaran 9.800 rpm. Torsi puncaknya 14.47 Nm di 7.500 rpm. Kenaikan tersebut cukup besar, mengingat standar pabriknya hanya 12,5 dk dan 11,72 Nm.
Nah, pengen tau upgrade performa Suzuki Satria F 150 jadi 18 hp untuk harian?
BORE UP & STROKE UP
Untung Pangestu, mekanik Vokus Maju Motor (VMM) di Jl. Layur No. 24, Pulo Gadung, Jakarta Timur, kapasitas silinder dibore up hingga 218 cc. Upgrade performa Suzuki Satria F 150 jadi 18 hp untuk harian bukan cuma gedein diameter piston doang pakai punya Kawasaki Eliminator (68 mm).
“Stroke standar motor yang hanya 48,9 mm, saya naikin juga jadi 60 mm alias naik 11,1 mm dari standarnya. Itu bisa tercapai lewat penggeseran big end sejauh 5,55 mm,” terang mekanik asli Tegal, Jawa Tengah ini. Tapi, agar pucuk piston gak terlalu nongol dari boring, setang seher diganti pakai punya Scorpio yang lebih pendek 2 mm. Lubang pen sehernya 16 mm, pas dengan seher Eliminator.
“Plus kruk as dikasih bandul timah biar lebih balance,” tambah Untung. Dengan ubahan tersebut, saat diburet kompresi mesin terukur hanya 11,2 : 1. Sengaja dibikin tidak terlalu tinggi biar tetap aman buat harian dan masih ideal nenggak Pertamax.
PENGAPIAN
Untuk sektor pengapian, Untung masih mempercayakan magnit standar pabrik. Tapi, sedikit dibubut agar bobot lebih enteng. “CDI diganti produk aftermarket, berlebel Kitty Racing aseli Thailand, dikawinkan koil ori Yamaha YZ125. Pelentik api di ruang bakar dipercayakan pada busi iridium TDR Racing,” bebernya.
NOKEN AS
Mekanisme buka-tutup klep alias noken as, disetting ulang, profilnya jadi berdarasi total 262,5 derajat. Dengan rincian durasi in dibikin 260 derajat, yang mulai buka klep di 25 derajat sebelum TMA dan menutup 55 derajat setelah TMB. Sedang ex-nya diset berdurasi 265 derajat, yang buka klepnya membuka di 57 derajat sebelum TMB dan closing di 28 derajat setelah TMA.
KARBURATOR
Pengabut bahan bakar bawaan yang model vakum, dianggap udah enggak lagi mumpuni buat melayani kapasitas mesin yang membengkak. Sebagai gantinya, dipasang karburator Keihin PE28, dengan settingan pilot jet 45 dan main jet 125.
KOPLING
Agar gigitan kopling makin oke, kampas kopling standar ikut dilengserkan. Sebagai gantinya, dipasangkan satu set kampas kopling Suzuki RGR. “Kampas kopling RGR cengkramannya lebih kuat dari standarnya,” tutup Untung sembari bilang per kopling pakai merek Helios. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR