Yamaha, memberikan nama MT dengan singkatan Master of Torque alias Master Torsi. Rasanya, sebutan atau julukan itu memang pas untuk disanding Yamaha MT-09. Karena itu, MOTOR Plus rasakan kala menunggangi motor seharga Rp 250 juta ini alias test ride Yamaha MT-09 rajanya torsi sejati.
Hari pertama berpuasa di bulan suci Ramadhan ini, tak membuat EM-Plus terlena dengan rasa lapar bahkan tak bertenaga. Makanya nih test ride Yamaha MT-09 rajanya torsi sejati menempuh jalur yang memang seharusnya dilalui. Yaitu, pegunungan. Dari situ, barulah nampak ‘sosok’ asli MT-09.
“Buka puasa di Sate Marangi, Puncak (Bogor, Jawa Barat; red) nyokkk,” kompak Nurul dan Panji, crew EM-Plus. Permintaan itu pun ditindak lanjuti. Riding dari kantor redaksi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, rute melalui Bukit Sentul, Bukit Pelangi, Ciawi, Puncak.
Namun jalan tak selamanya sepi! Beberapa kali tester EM-Plus menemui titik kemacetan. Tentunya itu bukan kendala bagi kami dan MT-09. Meski engine 3 silinder berkapasitas 847 cc yang diusungnya mampu mengeluarkan torsi maksimum 87,5 Nm/ 8.500 rpm, namun tenaga yang keluar bisa diatur untuk tak menghentak.
Penyaluran tenaga bawah kala stop and go, bisa diseting lembut dengan mengatur mode riding Mode B di spidometer yang terlihat simpel. Ketika memilih mode ini, power mesin menjadi lebih lembut tersalur ke roda belakang. Berbeda dengan Mode STD (standar) bahkan Mode A.
Mode A, lebih cocok dipakai di trek lurus tanpa hambatan. Sebab, ketika sobat pilih mode ini, setiap buka grip gas, badan seakan tertarik ke belakang! Power seakan keluar sejadinya tanpa penahan.
Selama proses stop and go, suhu mesin juga tak alami problem. Meski terkadang suhu mesin di spidometer menunjukan 106°, namun power mesin tetap optimal. Ketika berjalan lancar, suhu mesin kembali turun di bawah 100°.
Dengan sudut rake yang bermain di 25°, riding position tak membuat badan mudah lelah untuk kendalikan arah pacuan. Ditambah lagi, tinggi jok ke permukaan aspal yang hanya 815 mm, membuat tubuh rider yang 178 cm/ 62 kg ini masih mudah menopang MT-09 yang punya dimensi P x L x T (panjang X lebar X tinggi) = 2.075 mm X 815 mm X 1.135 mm itu.
Memasuki Bukit Pelangi dan kawasan Puncak, disuguhi jalan tak terlalu ramai. Di sinilah power serta torsi MT-09 keluar sesungguhnya. Bahkan, kala itu pun EM-Plus coba jajal berboncengan dengan bobot bongcengers yang sentuh 65 kg. Hasilnya, tanjakan bukanlah kendala bagi si Master of Torque.
Tanjakan-tanjakan selepas Kebun Teh Gunung Mas yang tergolong ekstrem, EM-Plus jajal pakai gigi III dan IV. Motor dengan bobot 191 kg ini pun terus ‘lari’ tanpa adanya less power and torque.
Namun yang membuat salut, tak hanya soal power! Tapi, tentang handling serta manuver cornering yang ditawarkan MT-09. Dengan komposisi ban depan 120/70-17 dan belakang 180/55-17, pacuan style naked bike ini justru asyik diajak ‘rebah’ menaklukan setiap tikungan Puncak.
Akhirnya, tak terasa sampai juga di Sate Marangi Pacet, Puncak. Bersama MT-09 dengan suguhan warna Blazing Orange, riding pun tak membuat tubuh bekerja ekstra! Begitu juga dengan konsumsi bensin yang ditawarkan dari pacuan pemilik tangki 14 liter ini. Jakarta-Puncak-Jakarta, konsumsi bensin hanya menempuh sekitar 1 liter untuk jarak 19,5 km. Wah, irit juga untuk hitungan moge ya! (www.motorplus-online.com)
Data Spesifikasi :
MESIN
Tipe mesin : 3 silinder, pendingin cairan, 4-stroke, DOHC, 4-katup
Isi silinder : 847 cm³
Bore x stroke : 78 mm x 59,1 mm
Rasio kompresi : 11,5 : 1
Power maksimum : 84,6 kW (115PS)/ 10.000 rpm
Torsi maksimum : 87,5 Nm (8,9 kg-m)/ 8.500 rpm
Sistem transmisi : Constant mesh, 6-speed
SASIS
Rangka : Berlian
Suspensi depan : Upside down
Front travel : 137 mm
Sudut caster : 25º
Trail : 103 mm
Suspensi belakang : Swingarm, (Link type suspension)
Rear travel : 130 mm
Rem depan : Hydraulic dual disc, Ø 298 mm
Rem belakang : Hydraulic single disc, Ø 245 mm
Ban depan : 120/70ZR17M/C (58W) (Tubeless)
Ban belakang : 180/55ZR17M/C (73W) (Tubeless)
Wheel base : 1.440 mm
Berat : Termasuk oli dan bensin 188 kg/ ABS 191 kg
KOMENTAR