Sobat bikers masih nyimpen si ‘Jambret’? Bukan jambret yang suka merampas hak orang lain itu loh, melainkan Yamaha RX-King. Nah, motor 2-tak berlambang garpu tala yang cukup legendaris ini, gampang tuh ditingkatkan lagi power dan torsinya. Baik untuk yang mesinnya sudah korekan maupun belum. Paling gampang, bikin padat kompresi bawah power naik 1,4 HP.
Baru-baru ini bengkel Master Tjendana (MTj) di Jl. Rajawali Sakti No.9, Dunguscarian, Andir, Bandung, Jawa Barat, nemuin sebuah alat yang bisa naikin power RX-King standar yang sudah ganti knalpot racing, sebanyak 1,4 hp dan torsi sebesar 0,46 Nm. Seperti yang tadi dibilang. Caranya dengan bikin padat kompresi bawah power naik 1,4 HP.
Bila sebelumnya sang ‘Raja’ yang jadi bahan praktek Mtj, membukukan tenaga maksimum 25,2 hp/10.658 rpm dan torsi 16,32 Nm/9.995 rpm di atas mesin dyno Rextor Sportdyno V3.4, maka setelah dipasang penemuan mereka ini, power terkoreksi lagi jadi 26,6 hp/11.042 rpm dan torsi 16,78 Nm/10.608 rpm.
“Inovasi kami ini dinamai High Compression Device (HCD), yaitu alat buat padatin kompresi bawah pada mesin 2-tak, khususnya Yamaha RX-King,” beber Chandra Sopandi Tjensie, punggawa Master Tjendana yang bisa dikontak di HP. 0811-227871 atau (022) 601-5590. Pemasangan alat ini kata Chandra bolt on loh bro, alias tanpa ada ubahan. Hanya perlu buka head dan blok silinder doang, buat nanam HCD tersebut di ruang kruk as seperti pada gambar.
Prinsip kerjanya gini, bro. Pada mesin 2-tak, saat piston melakukan langkah kompresi, maka kala itu bensin dari karbu dan udara yang masuk lewat venturinya, tersedot masuk ke ruang kruk as. Begitu piston bergerak ke titik mati bawah (TMB), kabut bensin tadi akan mengalami tekanan, sehingga bergerak naik melalui lubang transfer yang ada dinding silinder bagian kiri dan kanan.
Nah, dengan dibuat padat ruang kruk asnya pakai HCD, maka tekanan dalam ruang krus as akan makin tinggi. Sehingga kabut bensin akan terdorong lebih cepat dan lebih homogen ke ruang bakar. Efeknya, pembakaran jadi makin dahsyat yang berujung terjadinya peningkatan power dan torsi.
“Ciri khas mesin 2-tak, terutama yang pakai knalpot racing, pada kisaran putaran mesin 2.000–8.000 rpm, tarikannya terasa agak nahan dan berat. Sebab, ledakan tekanan powernya baru tercapai di atas 8.000 rpm. Nah, dengan dibuat padat kompresi bawahnya, pada rpm rendah tersebut (2.000–8.000 rpm) tekanan gas cepat masuk ke ruang bakar, sehingga ledakan tenaganya jadi lebih bagus,” jelas Chandra. Pada peak power di putaran atas pun peningkatan tenaganya makin jadi.
Bukti bikin padat kompresi bawah power naik 1,4 HP, tuh lihat saja hasil dynonya berikut! (www.motorplus-online.com)
Data Hasil Dyno
Tanpa HCD Pakai HCD
Rpm Power (Hp) Torsi (Nm) Power (Hp) Torsi (Nm)
6.000 7,9 8,87 6,5 7,32
6.500 9,7 10,09 9,8 10,16
7.000 9,9 9,59 10,2 9,82
7.500 9,6 8,76 9,8 8,88
8.000 13,6 11,43 13,5 11,31
8.500 19,1 14,99 19,3 15,13
9.000 21,4 15,9 21,5 15,68
9.500 22,6 15,94 23,0 16,17
10.000 24,4 16,3 24,8 16,63
10.500 25,1 16,06 26,3 16,78
11.000 24,1 15,1 26,6 16,26
11.500 22,5 13,3 24,2 14,34
12.000 16,6 9,55 18,5 10,59
KOMENTAR