Beberapa APM (Agen Pemegang Merek) pun merekomendasikan penggunakaan radiator coolent (RC) dibanding air. Tapi, hati-hati salah pakai air radiator. Hati-hati salah pakai air radiator bro karena efeknya ke mesin bisa kantong bolong alias bisa keluar biaya besar.
"Kejadian di motor customer. Dia memilih radiator coolent kepunyaan mobil dari Jerman. Spesifikasi kekentalannya berbeda, terlihat lebih kental dibanding radiator coolent keluaran pabrikan,” bilang Stepanus Martin dari Pandu Motor.
“Wajar saja, di negara asalnya sana ada perbedaan suhu udara. Jika di sana ada musim dingin, maka di sini tidak ada musim dingin," jelas Martin.
Yang terjadi berubahnya kekentalan air radiator yang ada di mesin jadi seperti gel. Hasilnya, bisa sobat lihat www.motorplus-online.com. Terjadi penyumbatan pada lubang paking head. Lubang paking kepala silinder yang jadi saluran naik-turunnya sirkulasi dari head silinder ke blok silinder bisa tertutup oleh endapan air radiator yang telah berubah menjadi gel.
"Kalau sudah begini, mesin akan overheat terus karena sirkulasi yang tidak lancar," beber ayah 2 anak yang bengkelnya ngendon di Jl. Raya Tipar Cakung, No. 74, Jakarta Timur.
Karena itu, brother harus hati-hati salah pakai air radiator! (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : |
KOMENTAR