Dari hasil pengetesan Federal Oil rute Aceh-Jakarta, ada beberapa pelajaran yang didapat. Penting untuk diketahui semua biker karena sifat pelumas ini berlaku sama untuk semua oli. Datanya didapat menggunakan tiga metode, yaitu pengujian laboratorium, lapangan dan bengkel.
Pengujian laboratorium yaitu pengujian performance mesin motor. Ketika masih menggunakan pelumas lama, dilakukan pengujian dinotes untuk mengetahui power dan torsi mesin. Kemudian diganti menggunakan pelumas Federal Oil Matic Flick 30 dan Flick 40.
Hasil pengetesan Federal Oil rute Aceh-Jakarta spontan power motor langsung naik. “Karena sifat pelumas Federal Oil Matic Flick 30 dan Flick 40 lebih encer. Pelumas mudah mengalir ke sela-sela komponen mesin,” jelas Bayu Suryaman, GM Engineering R&D PT Federal Karyatama, produsen pelumas Federal Oil.
Selanjutnya 5 motor digeber crew MOTOR Plus dari Aceh menuju Jakarta. Jarak total yang ditempuh mencapai 3.514 km. Begitu finish langsung dilakukan pengujian lagi, menggunakan dinotes. Hasilnya power dan torsi naik lagi dibanding ketika pertama tes setelah pakai Federal Oil.
Dari hasil pengetesan Federal Oil rute Aceh-Jakarta Menurut Pak Bayu, setelah lewat dari 3.000 km pelumas bertambah encer. Power dan torsi mesin akan naik lebih tinggi lagi. Itu karena pompa pelumas bekerka lebih ringan. “Tapi, suara mesin jadi kasar. Karena setelah 3.000 km harusnya ganti oli,” jelas Pak Bayu yang berkaca mata itu.
Setelah mencapai klimak dan mesin dipaksa pakai pelumas lama, selanjutnya oli akan mengental lagi. Itu karena timbunan kerak dan kotoran yang tercampur di oli. Suara mesin akan lebih adem dan halus. Tapi, power mesin menurun. Kondisi ini harus cepat ganti oli, kalau dibiarkan komponen akan cepat aus. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR