Isu lingkungan yang dihembuskan pemerintah dengan penerapan aturan Euro 3 sepertinya belum terwujud. Ini menyangkut spesifikasi bensin Pertamax ataupun Pertamax Plus. Enggak tahunya, bensin Pertamax dan Pertamax Plus masih Euro 2.
Bensin Pertamax dan Pertamax Plus masih Euro 2 keluar dari pernyataan Ahmad Safrudin, Executive Director Komiter Penghapus Bahan Bakar Bertimbal (KPBB), Pertamax masih standar EURO 2. “Kalau melihat unsur sulfur memang sudah masuk. Namun, standar EURO 3 kan bukan itu saja. Ada parameter lain seperti Benzena dan Olefin. Senyawa tadi itu belum mencukupi EURO 3,” kata Puput panggilan akrabnya.
Karena bensin Pertamax dan Pertamax Plus masih Euro 2, menurut pria berambut panjang ini, harga yang ditetapkan untuk Pertamax dan Pertamax Plus terlalu mahal. “Paling mudah cek harga yang sama di negara terdekat. Di Malaysia dengan RON 95 seperti Pertamax Plus harganya kalau di rupiahkan sekitar Rp 7.500 per liter,” sebutnya.
Ia malah menyebut telah terjadi pembohongan publik dengan dengan menyebut Pertamax dan Pertamax Plus sudah EURO 3. “Padahal Pertamax masih EURO 2. Sama seperti dulu ketika dunia sudah menerapkan EURO 2, kita masih di EURO 1. Padahal harganya mengikuti EURO tertinggi, kualitas di EURO terendah,” tutupnya. (www.motorplus-online.com)
| Penulis | : | Motorplus |
| Editor | : |
KOMENTAR