Siswo Winoto dari workshop Wins Paddock (WP) Purwokerto bikin gebrakan di akhir tahun 2015. Bikin kaget dengan sentuhan spesial pada Honda Tiger milik Dedi Sulistiono yang juga berasal dari Kota Mendoan, Purwokerto, Jawa Tengah. Terlebih bukan hanya permainan bodi yang asyik, namun doi dibantu Yusuf dari bengkel Semangat Putra Motor merangkai Honda Tiger bermesin ala boxer dengan handmade.
Selain itu, ubahan bodi menggunakan material dan komponen modern agar terlihat retro kekinian. Contohnya pada aplikasi bodi dengan bahan dasar fiber kombinasi karbon asli pada beberapa bagian. Bukan stiker carbon look lho, Wiwin menggunakan material karbon asli handmade. Contohnya pada headlamp, tangki, buntut belakang dan panel dibagian bawah jok. Selain terlihat hi-tech, material karbon membuat bobot besutan makin enteng.
MESIN BOXER
Ini dia yang bikin lain dari yang lain, Honda Tiger bermesin ala boxer dengan handmade. Mesin memakai kontruksi boxer kayak line up motor BMW. Bentuk luar blok mesin bawah masih standar macan noceng (2000). Namun mekanisme ruang bakar dan kruk as berubah total, yakni dibikin menyamping ala mesin boxer. Di mana dua setang piston dibuat menyatu memakai satu bandul kruk as. Cara kerja piston bergerak bergantian 180 derajat, jadi antar silinder mengkompresi mesin secara bergantian.
PENERUS DAYA
Untuk transfer tenaga Honda Tiger bermesin ala boxer dengan handmade, dibuatkan kopel sebagai penghantar tenaga ke gigi rasio standar Tiger. Termasuk gigi primer dan sekunder juga standar. Hanya saja kampas kopling ditambah 2 keping jadi 7 lembar sesuai porsi tenaga yang makin besar. Sedangkan untuk kapasitas mesin total 400 cc dengan masing-masing silinder berisi 200 cc.
FINAL GEAR
Agar aman, final gear dibuat berat yaitu 16/35. Antisipasi untuk menahan melonjaknya tenaga khas 2 silinder. Tak salah jika mesin dengan kompresi 10 : 1 ini direduksi dengan pilihan karburator Keihin 28 dengan pilot jet 40 dan mainjet 105.
KAKI DEPAN
Bentuk ajrutan depan dibuat fungsional dengan model springer. Menggunakan material pipa kotak setebal 3 mm, Wiwin merangkai konstruksi springer dengan aplikasi komponen baru. “Seperti sokbreker comot YSS yang dipasang pada bagian depan komstir dengan konstruksi pro-link. Sedangkan untuk link as roda bawah memakai material besi tuang, sehingga kuat,” jelas Wiwin.
SETANG
Bagian kemudi dibuat tampan dengan model setang handmade. Menggunakan material besi, setang diolah rendah sesuai lengkungan cover lampu depan. Tapi, ada beberapa penyesuaian, seperti raiser dibuat ulang dari bahan aluminium termasuk segitiga atasnya yang menggunakan bahan besi baja.
KNALPOT
Mengusung tema ala motor balap jadul, desain knalpot mengikuti konsep. Seperti bentuk silencer dengan diameter besar pada bagian ujung belakang. Bentuknya dibuat tidak simetris dari dua buah silinder, agar nuansa klasiknya makin kental. Olahan ini merupakan produk DRC Racing Development, Purbalingga yang memang beken dengan racikan knalpot berbahan dasar stainless ditambah panel karbon. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Zeneos 120/70-17
Ban belakang : Zeneos 160/60-17
Pelek : Variasi
Lampu depan : Halogen
Sok depan : YSS
Knalpot : DRC
WP : 0815-4888-6755
KOMENTAR