PT Gojek Indonesia (GI) yang menjalin usaha ojek online tengah jadi sorotan akhir-akhir ini. Masalahnya, puluhan ribu pengemudi Gojek kena suspend akibat dituduh terlibat order fiktif. Dalam siaran pers resmi yang dikeluarkan PT GI, banyak mitra pengemudi Gojek yang melakukan order fiktif. Pihak PT GI sendiri sudah melakukan penelusuran terhadap kasus ini di beberapa bulan ke belakang.
"Lebih dari 7.000 driver senusantara terlibat order fiktif. Kami telah mengamati hal ini cukup lama dan memiliki bukti kuat terhadap setiap individu yang terkait. Kami telah memberikan peringantan beberapa kali dan tidak akan mentolerir kecurangan ini," beber CEO PT Gojek Indonesia Nadiem Makarim.
Akibat kasus ini puluhan ribu pengemudi gojek kena suspend atau pembekuan akun. Di Bandung, dikabarkan ada aksi demo yang melibatkan 17 ribu akun yang dibekukan dari 35 ribu mitra pengemudi Gojek. Hal ini jadi protes yang dilakukan para pengemudi Gojek. Sebab, beberapa diantaranya mengaku tidak melakukan kecurangan namun terkena suspend.
Bukan cuma di Bandung, PT GI juga melakukan pembekuan terhadap 1.400 mitra yang ada di Bali dengan tuduhan yang sama. Agar dibuka kembali akunnya, para pengemudi diminta mentransfer sejumlah uang ke Bank dan membawa bukti transfer ke customer service Gojek. Anehnya, nilai uang yang harus dikembalikan pengemudi Gojek terbilang fantastis. Ada yang diminta mentransfer uang hingga Rp 90 juta. Angka yang sangat besar. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR