Geliat motor trail lawas kian marak, khususnya di daerah Solo, Jawa Tenagah. Makanya, bikin Ardiyansyah seperti digiti nyamuk, gatel keingin ikutan tren tersebut. Bajuri, sapaan akrab Ardiyansyah, hanya punya Bajaj, eh Honda GL100. Bajaj bikin Honda GL100 tetap trail vintage.
"Jadi sasaran buat ngilangin gatalku. Dimodif ala trail," kekeh jomblo 26 tahun ini. Prosesi modifnya dibantu Ondho dari rumah Ondho Garage Solo, dekat kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
KAKI DEPAN
Acung dua jempol pada Bajuri. Sebelum proses modif berjalan, warga Kick Tengkleng Motor Cullinary (KTMC) ini sudah prepare bahan supaya Honda GL100 tetap trail vintage. Sebut nih kaki depan, ancang-ancang tebus sok Suzuki Thunder 250. Hemmm.. kenapa enggak pakai copotan trail ya?
Bajuri punya tiga alasan. “Ya karena dapatnya cuma copotan Suzy twofifty itu. Kedua, panjang sokbreker dan lebar antar as sok masih dapat, macam sokbreker trail. Ketiga, copotan Thunder itu asli buatan Jepang bukan kw. Makanya, pasti mumpuni," yakin Bajuri semangat.
KAKI BELAKANG
Sedangkan di belakang, ia malah menggamit monosok copotan Suzuki TS 125, bukan sokbreker stereo seperti bawaan GL. Ini juga ada alasannya, yakni agar handling lebih nyaman dan stabil. Walaupun bersanding dengan swing arm custom.
RANGKA & TANGKI
Walau basicnya GL100, rangka yang diguanakan milik Tiger. Namun subframe dicustom ulang agar lebih kuat disemplak Bajuri. Maklum, tubuhnya sedikit gambot. Lalu beberapa komponen bodi dibuat dari bahan alloy, bukan plastik. Antara lain fender, side cover serta cover headlight.
Oh ya, karena ngarah ke vintage trail, posisi sepatbor depan dibikin agar merapat ke ban depan. Tujuannya biar kesan klasiknya dapat. Tak ketinggalan tangki pakai punya Yamaha DT yang memang bernuansa trail jadul.
KOMENTAR