Seiring kemajuan industri otomotif khususnya roda dua di Indonesia. IRC memproduksi ban yang memiliki standar Eropa yang disebut E-Mark. Untuk lolos dalam standar E-Mark, produk yang diciptakan harus bersahabat dengan alam. Artinya pabrikan IRC harus bikin ban ramah lingkungan.
“Seperti pada ban IRC Enviro Eco, komponen yang dipakai termasuk NAO (Non Aromatic Oil), yang membuat ban kami ramah lingkungan,” jelas Dodi Yanto, Product Development PT Gajah Tunggal Tbk (GT), produsen ban IRC, yang juga orang yang ramah lingkungan, enggak cuma ban ramah lingkungan.
Selain itu, terdapat juga teknologi low rolling resistance (daya gulir yang lebih rendah), membuat beban kerja mesin dapat dikurangi. Kelebihannya, berpengaruh positif pada konsumsi bahan bakar yang efektif. Tetap mementingkan ramah lingkungan dan hemat energi tentunya.
PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI), selaku produsen ban FDR menciptakan produk FDR Facio EST (Eco Smart Tire). Dimana ban ini mampu membuat jarak tempuh tunggangan menjadi lebih jauh. Bisa dikatakan juga teknologinya mampu mengurangi hambatan gesek pada ban. Jadi, bisa meghemat bahan bakar dan tentunya menjadi ramah lingkungan.
“Compound yang digunakan memang khusus dibandingkan dengan ban regular. Selain itu, konstruksi juga berbeda untuk mengejar konsumsi bahan bakar yang lebih hemat. Tapi, tidak mengurangi daya cengkeramannya tetap optimal,” jelas Riza, marketing and sales department head SRI.
Sayangnya, ban ramah lingkunan ini masih tersedia hanya untuk skubek saja. Jadi, para penunggang bebek hingga sport belum dapat menikmati teknologinya. “Ke depan kami berencana untuk membuat ban dengan ukuran roda ring 17 inci,” tambah Riza. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR