Ahmad Saugi berhasil jadi jawara di OMR Yamaha Scorpio pada gelaran D Event di Sentul International Circuit, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu (10/1) lalu. “Kilikan mesin paling utama ada di head. Bentuk porting lubang in dan ex serta pembentukan profil noken as sangat berperan bikin lari motor ini tak terkejar. Didukung ubahan pada sistem pengapian,” beber Ady Furqon, mekanik tim R9 FGM Ampar3 Dewa Racing Horre yang ngorek Yamaha Scorpio Z jawara sirkut Sentul.
Istimewanya, dengan Yamaha Scorpio Z jawara sirkut Sentul Saugi start dari posisi paling buncit. Dari total peserta 29, doi dapet starting grid 28. Hanya dalam 5 lap, Saugi berhasil memimpin lomba dan finish di posisi pertama.
“Dari start dan masuk ke R1, motor langsung melesat nyalip beberapa peserta. Setingan engine bagus di kitiran bawah dan tengah. Putaran atas dibantu rasio gir 4 dan 5,” tukas Ady.
HEAD DAN NOKEN AS. Bentuk porting pada lubang in dan ex Yamaha Scorpio Z jawara sirkut Sentul dirancang selandai mungkin. Dengan tujuan untuk mengurangi hambatan pada aliran gas, baik yang masuk ke ruang bakar maupun dibuang. Diamater kedua saluran tersebut disesuaikan dengan klep EE yang mengusung diameter payung 34/28 mm (in/ex). Diameter batang klep EE yang aslinya 5,8 mm, dibikin ramping jadi 5 mm agar buka-tutupnya lebih enteng dan flow jadi lebih bagus.
Buka-tutup katup tersebut dikomandoi noken as dengan durasi bagian in 265° dan ex 268°. Lobe separation angle (LSA) terukur 104° dengan tinggi angkatan klep mencapai 8 mm. Setingan tersebut bikin torsi dan power bagus dari awal.
PISTON OVERSIZE 100. Penggebuk kompresi Yamaha Scorpio Z jawara sirkut Sentul masih andalkan part OEM, namun pakai yang oversize 100 (diemeter piston jadi 71 mm). Bila dihitung dengan stroke standar 58 mm, kapasitas silinder jadi 229,5 cc. Piston tersebut dipasang mendem sejauh 0,8 mm dari bibir silinder saat TMA. Lalu, paking head pakai yang tebal 0,3 mm. Sehinga, rasio kompresi engine saat diukur jadi 11:1 untuk nenggak Pertamax Plus.
RASIO TRANSMISI & FINAL GEAR. Rasio girbox gigi 1 hingga 3, masih standar. Gigi IV diganti pakai 26/26 mata dan gigi V : 27/24 mata. Lalu, dikombinasi final gear 15/38 mata merek SSS 415.
KARBURATOR. Beralih ke sistem pengabutan bahan bakar, supaya flow gas lebih deras masuk ke ruang bakar, venturi karbu Keihin PWK 28 yang dipakai direamer lagi jadi 30 mm. Ukuran spuyernya pakai kombinasi pilot jet 62 dan main jet 128.
PENGAPIAN. Guna mendapatkan pengapian yang stabil, sistem pengapian bawaan motor yang semula AC, diubah jadi DC. Otak pengapiannya andalkan CDI BRT I-Max dengan pick up pulser dari Suzuki Satria F-150. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI :
Knalpot : R9 Titanium
Koil : Yamaha YZ-125
Busi : Denso Iridium IU27A
Ban : FDR FR75
CDI : BRT Imax
KOMENTAR