Banyak dijual cop atau cup busi dengan embel-embel tanpa hambatan, alias 0 ohm. Katanya akan bikin kualitas percikan api di busi lebih bagus dan besar..Awas, jangan sepelekan fungsi tahanan di cop busi. “Itu kata mekanik yang enggak sekolah. Cop busi tanpa hambatan, malah akan bikin komponen electronik di motor bermasalah, lalu akhirnya rusak,” bilang Tomy Huang, tunner sekaligus owner Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Bogor.
Untuk sobat pengguna motor injeksi, Tomy kasih warning jangan sepelekan fungsi tahanan di cop busi. Apalagi, sampai aplikasi cop busi tanpa hambatan. “Minimal hambatan yang harus ada di cop busi di rentang 3 – 4 kilo ohm,” jalas Tomy. Bila tanpa hambatan, akan menyebabkan terjadinya arus liar atau radiasi. Radiasi tersebut bisa mempengaruhi komponen elektronik di motor, terutama Electronic Control Unit (ECU).
Kalau penasaran, coba saja tes kabel koil langsung disambung ke busi yang artinya tanpa hambatan. Lalu sobat riding di dekat TV model tabung. Pasti layar TV akan goyang. Sebegitu besarnya pengaruh arus liar di komponen kelistrikan motor. Nah, fungsi tahanan di cop busi, buat meredam arus liar itu.
Sebenarnya, bukan cuma di motor injeksi cop busi dengan tahanan diperlukan. Melainkan juga di motor karbu yang menggunakan perangkat kelistrikan jenis digital. Seperti CDI digital, indikator bensin digital dan sebagainya. So' jangan sepelekan fungsi tahanan di cop busi.
“Businya juga harus yang dilengkapi tahanan, dengan kode R (Resistor). Kalau yang tanpa kode R, misalnya kayak di Suzuki Shogun 110. Motor ini boleh menggunakan busi sembarangan dan tanpa resistor. Karena CDI-nya masih analog, sehingga tidak akan terpengaruh oleh radiasi,” tutupnya. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR