Yamaha Vega Grasstrack

Motorplus - Jumat, 19 Februari 2016 | 06:11 WIB

Di balap grasstrack Jawa Tengah, turun di di kelas bebek modif persaingannya cukup sengit. Soalnya, kebanyakan para trackernya punya kemampuan seimbang. Makanya, performa motor yang jadi penentu. Karena itu, Yamaha Vega bikin pembalap tim Podomoro Thunder GTX Solo disegani. Pembalap tim Podomoro Thunder GTX Solo bernama Setiawan Syah asal lereng gunung Lawu, Jawa.

Apa saja ubahan Yamaha Vega tim Podomoro Thunder GTX Solo hasil korekan Dhani Hartawan, selaku sang mekanik asal Desa Kendal Kidul, Jatipuro, Karanganyar. Yuk, kita bedah bro!

RANGKA. Sasis yang dipakai saat ini merupakan rangka khusus yang disiapkan untuk menyambut musim balap 2016 ini. "Rangka ini disesuaikan lagi dengan gaya balap rider-nya, sehingga lebih nyaman dipakai dan lebih stabil," beber Dhani sang mekanik.

Pengerjaannya diserahkan pada Bambang di Wonogiri yang memang spesialis bikin rangka motor grastrack.

VOLUME SILINDER. Biar bisa kompetitif, mesin sudah pasti di-uprade. Langkah pertama, "Kita naikkan kapasitas silindernya pakai piston Kawahara berdiameter 55 mm," urai Dhani. Sementara stroke tetap standar, sehingga kalau dihitung didapat kapasitas mesin sebesar 128,35 cc.

RUANG BAKAR. Agar pembakaran terfokus dan dapat menghasilkan power dan torsi besar, ruang bakar dibentuk model bathtub. "Model ruang bakar seperti ini memang tidak memungkinkan pakai dome piston tinggi. Tapi, dengan begitu membuat gerak naik-turun piston jadi lebih ringan," terang mekanik yang dulunya main di road race ini.

KOMPRESI. Dengan membentuk kubah bathtub tadi, plus pemapasan pada head sebanyak 0,4 mm, rasio kompresi bisa dipatok sebesar 12 : 1. "Perbandingan kompresi segitu cukup kok untuk grasstrack," sahutnya.

PENGAPIAN. Ubahan pada sektor pengapian juga diesuaikan dengan korekan dapur pacu. "CDI-nya kami pakai Vortex yang bisa mapping ulang timing pengapian. Maju-mundur timing disesuaikan dengan lintasan juga," sambungnya.

Untuk setingan di sirkuit Kendal yang punya trek panjang-panjang, dipilih pemajuan maksimal 37° sebelum TMA. Sedangkan untuk sirkuit patah-patah, Dhani lebih memilih 39°. “Koilnya kita pakai punya YZF250 yang memang sudah terbukti sip,” tutupnya kalem. (www.motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI

Klep           : Sonic 28/25 mm

Per klep       : Shogun Jepang

Durasi kem    : 290°

Buka tutup klep in : 45° BTDC - 95° ABDC

Buka tutup klep ex : 95° BBDC - 45° BTDC

Lift in       : 9 mm

Lift ex       : 9,5 mm

Karburator    : PWK 28

Sok depan      : YZ

Sok belakang  : Kayaba

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular