Mau tahu enggak bagaimana cara supaya jad modifikator jempolan? Intinya sih duit bukan segalanya untuk jadi modifikator jempolan. Nah, ini ada lima tips jadi modifikator jempolan.
1. PUNYA CIRI KHAS
Sarat paling awal lima tips jadi modifikator jempolan wajib punya personal touch! Jika ngumpul di riungan, bikers langsung tahu kalau garapan tertentu hasil di A atau B. Yap, builder tentunya wajib punya ciri khas yang membedakan. Ciri khas itu bisa dari genre modifikasi, struktur sasis yang dibuat ataupun konsep yang diusung. Tentunya semuanya sudah melewati pakem standar, detail, rapi, safety dan estetis.
2.JELI MEMBACA KARAKTER KLIEN
Terus, tips jadi modifikator jempolan lelaku sharing dan pendekatan dengan klien. Dari situ bisa dilihat kepribadian si klien dan mencocokkan dengan ‘roh’ atau soul modifikasi yang digarap. Misal, kliennya suka petualang, bukan poser apalagi kategori die hard penyuka turing ekstrem, motor yang dimodif wajib menyesuaikan. Punya karakter keras,tidak kelewat kinclong, gagah dan gahar. Pilihan warna, motif brush,pin strip dan lainnya pasti mengikuti. Begitu juga sebaliknya.
3.NGEH PRINSIP DESAIN AKADEMISI
Simak dua ahli desain bro Drs. Edi Setiadi Putera dan Drs. Goy Gautama Keduanya punya kompetensi. Edi mengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Nasional dan Goy, pengajar desain di Institut Teknologi Bandung, seniman bikers dan tokoh motor Bandung.”Builder wajib memahami prinsip gerak alir udara (streamline), comfortability (kenyamanan berkendara), safety riding dan kemudahan pemakaian (easy handling dan user friendly). Ini berkaitan dengan kenyamanan antara manusia dengan peralatan,” jelas mereka. Mereka juga membagi elmu tentang pentingnya unity of form, design follow function. Diterjemahkan sederhana desain yang baik tak boleh terputus dari kepala sampai buntut dan semua desain yang ditawarkan harus fungsional.
4.MANAJEMEN BENGKEL
Ini yang sering bikin builders kolaps alias tutup gerai. “Harus benar-benar diseriusi. Pas dapat klien dan sepakat harga, kita wajib tarik 50 % dari dana untuk operasional. Setelah motor jadi 50 % ambil 25 % uang dari mereka,” jelas Moh. Rifai dari 52 Customized and Restoration, Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 52 Tangerang.”Baru setelah jadi utuh, ambil sisanya. Target juga harus disepakati dan jangan terlalu lama, ada di rentang 1-2 bulan,” tambah Abah Akung dari Pipir Custom, Tangerang. “Agar professional, kita juga wajib menyepakati biaya parkir. Ini terjadi jika motor kelar tapi nggak ditebus oleh pemilik. Bisa kenakan Rp 5000 atau Rp 10 ribu perhari,” tambah Rifai alias Pei. Uang jasa diluar bahan, diterap antara Rp 1.5 juta (untuk modifikasi sedang) sampaiRp 3 juta’an untuk full modifikasi.”Ini professional fee ya, bukan ongkos bahan,” jelas Pei dan Akung.
5. NON TEKNIS YANG SERING DILUPAKAN
Em-plus mengamati lelaku builder sukses di luar karya. Mereka menganggap gaul, intens di riungan bikers, aktif di sosial media dan dekat dengan wartawan adalah bagian dari pekerjaan. Rajin share, sowan ke klub dan selalu intens mengenalkan karyanya pada wartawan adalah kewajiban. Setiap modifikasi jadi selalu di dokumentasikan. Di foto sesuai standar fotografi professional plus data spesifikasi. Mereka ibaratnya selalu memberikan ‘press release’ kepada wartawan ataupun di media sosial. Hasilnya, selalu eksis dan terpantau. Terus terang masih jarang yang melakoni strategi seperti itu. Jarang ada builder yang pasang kuda-kuda ‘menjemput’ bola terutama kepada awak media. Malah ada juga yang tertutup dan susah sekali dijangkau. Beberapa kasus malah terjadi model begini: Jarahan builder di ulas wartawan dan ada masukan atau kritik. E’h, buildernya ngambek, protes dan jaga jarak dengan media. Wah, lebih banyak rugi ketimbang untungnya bro, percaya deh! Lebih bagus jaga terus hubungan harmonis, toh kritik sampai tingkat terkeraspun adalah iklan gratis, yap tinggal bagaimana menyikapinya. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR