Piaggio MP3 Yourban Sport 300 i.e jadi motor yang berbeda dibanding kuda besi yang dipakai riding MOTOR Plus Sweet 17 Ride dua minggu lalu (5-6/3). Piaggio MP3 Yourban Sport 300 pakai dua roda di depan dan satu roda di belakang. Tapi, tes Piaggio MP3 Yourban Sport 300 dari Jakarta-Lembang enggak seribet tampangnya.
Setelah dinaiki dan melaju di jalanan kota yang macet parah dan luar kota yang lengang ternyata simpel. Teknologi Suspensi Electric-Hydraulic di depan, meski roda 3 tapi serasa naik motor 2 roda. Tanpa gejala tergelincir di tikungan miring lantaran di sangga 2 roda di depan.
Total perjalanan tes Jakarta-Lembang pakai Piaggio MP3 Yourban Sport 300 i.e 282,5 km. Start dari markas MOTOR Plus di Jl. Panjang No. 8, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jalanan macet khas Jakarta, enteng dilalui. Tapi, tidak menguras tenaga meski tinggi tester rata-rata orang Indonesia, 165 cm dan jinjit.
Awalnya, memiliki postur rata-rata orang Indonesia dan mengendarai MP3 seperti kurang pede. Apalagi bobot MP3 221 kg. Plus bahan bakar penuh, bisa mencapai 231 kg. Akan berasa berat dan enggak seimbang. Tapi, nyatanya macet parah sekalipun, tetap ringan dan kompak.
Sebelum start cemas kondisi mesin motor Eropa. Tapi, melalui medan padat merayap Cibubur-Jonggol, suhu dapur pacu stabil bekerja pada suhu optimal. Tidak ditemui gejala overheat atau ngelitik, diisi Pertamax Plus tetap aman dan damai.
Jalanan bergelombang dan sedikit berlubang begitu melewati Jonggol menuju taman wisata danau Cirata. Dilanjut menuju Bandung dihiasi banyak tikungan dan tanjakan. Tapi, suspensi tetap terkendali. Dibawa menikung tajam dan rebah tidak ada gejala ngebuang. Baik itu di jalanan kering dan basah.
Em-Plus merasa tidak takut mengendarai MP3 dan rebah di tikungan. He…he…he…. Terang saja karena sudah membaca tulisan tabloid MCN (Motorcycles News) Inggris. Katanya, MP3 tidak jatuh walaupun dibawa rebah sekalipun.
Asyiknya dapat diparkir tanpa penyangga. Jika diam atau kecepatan di bawah 10 km/jam, tombol locker bisa diaktifkan. Begitupun di lampu merah, tombol locker secara elektrik bisa mengunci suspensi yang independen jadi rigid alias bisa tegak.
Tetap bisa mengimbangi peserta turing lain yang menggunakan motor di atas 500 cc. Meski jalan nanjak tajam macam di Tangkuban Perahu tetap kuat. Power mantap karena ditunjang mesin 278 cc, power 16,6 kw (21,5 HP)/7.500 rpm. Akselerasi juga mantap meski dipakai boncengan. Waktu pengetesan membawa boncenger sekitar 65 kg dari Danau Cirata sampai Tangkuban Perahu. Kuat karena torsi yang melimpah, 24 Nm pada kitiran 6.000 rpm. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR