One Horizon Sukses menyelesaikan sebuah misi di Dusun Puncak Sari, Desa Sapih, Lumbang, Probolinggo, Jawa Timur. One Horizon Sukses yang kali ini berjudul Eco Relieving Ride ini journey adventure yang membantu pemulihan lingkungan dan mengembangkan desa jadi Tujuan Wisata Berbasis Masyarakat.Perjalanan. Perjanalan One Horizon Sukses 17/2/16 dan tiba di lokasi pada 21/2/16.
Sebelum melaksanakan berbagai kegiatan, tim Eco Relieving Ride ikut serta dalam rapat warga yang diadakan di Balai Dusun setempat. Tim Eco Relieving Ride kasih 7 usulan kegiatan, yaitu penanaman pepohonan di sekitar Sendang Lawe, sumber mata air yang mengalir hingga ke rumah-rumah warga; pembuatan pesemaian pohon cemara dan berbagai macam bunga di lereng Barat Gunung Kembang; Perbaikan jalan makadam lintas dusun sepanjang 8 km; Reboisasi lahan rawan longsor; Penanaman aneka bunga di sekitar Gunung Kembang dan rumah warga; Pemulihan kebudayaan dan kesenian lokal; Yang terakhir adalah persiapan rumah-rumah warga untuk tempat menginap para pengunjung.
Usulan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil untuk menjalankan setiap pekerjaan secara harian. Juga kelompok besar yang akan melaksananakan pekerjaan sebanyak 2 kali setiap minggu. Tentunya semua pekerjaan tersebut dilakukan setelah warga menyelesaikan pekerjaan utama di ladang masing-masing.Usai rapat, tim One Horizon langsung bergerak membantu warga melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sudah disepakati bersama. Setiap harinya selalu saja ada hal yang bisa dilakukan secara bergotong royong. Kerukunan warga adalah dasar dari segala hal di Dusun Puncak Sari.
Pada 26/2/16, hadir sebanyak 10 orang dari Komunitas Adventuriders Indonesia, berpartisipasi dalam membantu kegiatan warga. Mereka ikut menanam bunga dan pohon di sekitar Gunung Kembang."Kami harus membuktikan ucapan kami tentang cinta tanah air. Ini adalah tentang perwujudan. Bukan perkataan, " kata Dwipa Airlangga.
Sebagian besar warga Dusun Puncak Sari adalah petani. Ladang mereka sering terkena bencana alam, yaitu: angin puting beliung, tanah longsor dan siklus lima tahunan erupsi Gunung Bromo. Debu vulkanik yang diluncurkan pada bulan Desember 2015 yang lalu membuat panen kentang gagal total.
Akibatnya, warga jatuh tersungkur. Pihak Bank pun menolak memberikan pinjaman. Petani tidak berpotensi mengembalikan kredit. Namun, pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo menanggapi serius. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten akan memberikan pelatihan dan penyuluhan bagi warga tentang tata kelola tujuan wisata, yang dilakukan secara intensif.
Dalam waktu dekat, wisata Puncak Sari diharapkan akan mampu memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat. Agar meningkatkan kesejahteraan. Pada gilirannya, warga akan bisa menyekolahkan anak-anak setinggi mungkin. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR