Kaum mobilis alias para pengguna mobil, pasti sering kesal dengan ulah motoris. Tentunya dengan sebab, para biker alias pemakain sering dianggap sebagai biang keladi masalah kemacetan di jalan raya. “Motor biasanya susah untuk mau tertib, cenderung melawan arus ketika macet,” tukas Ario Zainnudin, pria yang berkantor di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Masih menurut pria yang sering menggunakan mobil ketika kerja ini. Kaum pengendara sepeda motor sering kali melawan arus ketika jalanan padat. “Memang apa masalahnya mereka kok enggak mau tertib?” tanyanya.
Disisi bikers pandangan bisa lain. Oakley banyak dari two wheeler nggak tertib tapi ditanyakan balik, mobilis tertib semua memang? Tunggu dulu! Biang keladi macet bagi bikers ya mobil.
“Coba amati saat jam berangkat atau pulang kerja, di Jl. I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur misalnya. Jalan ini jadi favorit orang untuk berangkat kerja ke Jakarta. Bayangkan satu mobil isinya cuman 1 orang atau maksimal hanya 3 orang,” tukas Winarno warga Bulak Macan, Bekasi Utara. Pernyataan pria yang berkantor di kawasan Gedung Manggala Wanabakti ini ada benarnya juga bro, karena bisa diasumsikan makin banyak mobil beredar di jalanan, maka jalanan akan semakim macet.
Coba kita ambil contoh perbandingan dimensi mobil dengan motor. Mobil yang paling laku se-Indonesia Raya adalah Toyota Avanza. Mobil berjenis low MPV ini memiliki panjang 4.190 mm dan lebar 1.660 mm. Mari kita bandingkan dengan motor, ambil yang sering kaum commuter ibu kota pakai. Yaitu kelas skubek, ambil contoh Honda Vario 125 eSP memiliki dimensi panjang 1.921 mm serta lebar 683 mm.
Itu berarti bila disejajarkan 2 berbanjar antara mobil dengan motor, panjang total 2 Honda Vario 125 eSP hanya 3.842 mm dan lebar totalnya cuman 1,366 mm. Jadi jalanan jatah untuk satu mobil Toyota Avanza, dapat di isi dengan 4 sepeda motor. Dan apabila motor berboncengan semua maka total ada 8 orang yang terangkut, bandingkan dengan Avanza yang hanya efekif mengangkut 7 penumpang termasuk driver.
Tuh! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR