Kawasaki Ninja 150 cc garapan dari ABRT20 Salatiga ini cukup disegani di lintasan 201 meter untuk kelas Sport 2-tak Tune up 150 cc. Kerap mencatatkan best time 7,001 detik menjadikan setingan yang dilakukan oleh sang mekanik Andi Bendol ini sudah cukup paten. Andi punya jurus korek Kawasaki supaya bisa 7 detik di 201 meter.
“Di event drag bike beberapa minggu lalu di Kudus, motor ini menempati posisi kedua dan ketiga. Selisih dengan posisi pertama tidak begitu banyak,”beber Andi bendol.
Dengan joki Niko Sakaw dan Fandi Pendol memang sudah cukup mengenal dengan karakter motor yang disokong Remaja Baru, pengusaha di kota Salatiga ini. “Karakter motor cukup lembut di bawahnya sehingga nyaman dipakai saat start,” beber Niko Sakaw yang dikonrak untuk menjinakkan motor tersebut.
Seperti apa ubahan yang dilakukan oleh mekanik yang tinggal di Pabelan, Kab. Semarang ini, berikut penjelasan mekanik yang memang spesialis di motor sport dua langkah ini.
MESIN.
Jurus korek Kawasaki Ninja 150 7,01 di 201 meter masih mengandalkan piston dan stang piston standar. “Tapi lubang buang jadi tingginya 28 mm dan lebar 43 mm kalau diukur dari ujung atas silinder. Sedangkan lubang transfer 41 mm,” jelas Andi.
Berikutnya untuk ruang bakar dipampatkan sehingga volumenya menjadi 14,5 cc. “Kepala silinder setebal dipapas 1,2 mm,” sambungnya. Dengan pemapasan silinder head, harus rancang ulang sudut squish. “Agar bahan bakar tercampur dengan sempurna dan masuk ke ruang bakar secara maksimal maka squish kita buat 16 derajat dan lebar 8 mm,” bilang Andi.
PENGAPIAN
“Kita comot pengapian dari YZ 85 secara penuh dari spul sampai koil,”beber mekanik ramah ini. Kita lakukan penyesuaian pada pick up koilnya dengan memberikan adaptor pada kruk as dari bahan dural,” sambungnya. Selanjutnya timing pengapian juga dikoreksi untuk meyesuaikan dengan ubahan yang telah dilakukan pada dapur pacu. Timing pengapian di set pada 8 derajat sebelum titik mati atas.
KARBURATOR
Menggunakan karburator PWK 38 yang telah direamer menjadi 42 mm yang mempunyai keunggulan di putaran bawah sampai atas dengan jeting yang tepat. “Untuk pemilihan main dan pilot jet menggunaka pilihan ukuran 165/70,”bisiknya.
RASIO
Terakhir, bicara mengenai rasio mekanik ini mempercayakan racikan rasionya pada Carlos tech yang memng spesialis rasio yang berada di Solo. Kombinasi yang dipilih 17/30, 20/27, 21/24, 22/23, 23/23 dan 22/24 dengan pemakaian final gir 14/36 untuk mengimbangi keliaran motor pada putaran bawahnya. (www.motorplus-online.com)
Data modifikasi
Sok depan : Satria FU
Sok belakang : Gazi
Pelek : Exel Takasago
Gir rantai : SSS
Kruk as : Ninja tahun 1997
Piston : Moto 1
KOMENTAR