Motor nggak cuma alat transportasi. Kuda besi sudah jadi lifestyle dan sarana gaul superpaten. Makanya, anak-anak band yang terkenal gaol juga mulai ikut main motor. Enggak terkecuali Endang Soekamti yang pernah dijuluki grup band raja Pensi (Pentas Seni) di sekolah-sekolah.Bagi Endang Soekamti modif motor sama seperti bermusik.
“Sebelum ngeband juga udah main modif motor. Untuk modifikasi awalnya cuma ikut-ikutan. Kalau udah nyemplung baru ketagihan. Sekarang di rumah ada banyak motor modif. Mulai gaya street cub, Honda Tiger café racer, Yamaha Virago XV1100 café racer dan Vespa PTS ada 2 unit,” ucap Erix Soekamti yang pegang bass sekaligus vokalis.
Beda dengan Erix yang suka motor begaya café racer, Ari Soekamti yang pegang drum malah lebih suka gaya scrambler. “Pilih scrambler karena lebih simpel. Lebih penting lagi supaya bisa bonceng anak istri. Kalau pakai café racer kan enggak bisa,” bilang Ari yang bilang udah lama mengidamkan motor bergaya scrambler.
Meski kedua temannya terkena virus modifikasi motor, Dory Soekamti yang pegang gitar malah tidak tertarik. “Aku pengguna motor konvensional saja. Yang penting bisa kemana-mana bebas macet,” ucapnya.
Trio Soekamti ini juga punya pandangan khusus untuk modifikasi motor. Bagi mereka, modifikasi motor itu sama dengan bermusik. Masing-masing orang punya selera dan pandangannya sendiri. Tidak bisa dinilai dengan angka karena itu sebuah karya seni.
“Menurut kita, kustom itu salah satu karya yang tidak bisa dicopy, dipabrikan atau dicetak banyak. Memilih gaya modifikasi yang tepat itu sama seperti istri. Harus pas dalam segi tampilan dan sesuai dengan keinginan,” tambah Erix.
Ketiga punggawa Endang Soekamti ini juga sepakat kalau dunia modifikasi motor sebenarnya bersinergi dengan dunia musik. Sama-sama di ranah kreatif yang memberikan hiburan tersendiri pada masing-masing individu. Pokoknya keep ride n rock brother! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR