Hari ini adalah tepat 13 tahun pembalap asal Jepang, Daijiro Kato meninggal dunia. Tahun 2003 Kato bergabung dengan Telefonica Movistar dan turun penuh dengan Honda RC211V.
Sayang pembalap yang menjadi harapan Jepang untuk menjadi Juara Dunia MotoGP pertama asal negeri Sakura ini, tewas. Rider Juara Dunia GP250 itu mengalami kecelakaan dahsyat yang terjadi pada seri pertama MotoGP 2003 baru berjalan di sirkuit Suzuka. Dan hari ini tepat 13 tahun Daijiro Kato meninggal dunia.
Berbicara tentang Daijiro Kato awal karier balapnya dimulai sejak ia berumur 3 tahun. Pada tahun 1979, itu Daijiro Kato telah berlatih mengendarai motor MiniGP atau di belahan negeri sono dibilang pocket bike. Dan pada usia 5 tahun ia telah mengikuti kejuaraan balap pocket bike bahkan sering menjadi juara.
Saat usia 11 tahun ia mulai berlomba dengan mengendarai motor minibike, dan berhasil menjuarai semua kelas yang dilombakan di daerahnya. Tahun 1998 Kato turun di GP 250 cc di GP Jepang sebagai pembalap wild card, dan hebatnya ia berhasil menjuarainya. Pada tahun 2000 ia mengikuti GP 250 cc secara penuh dengan bergabung dalam tim Honda Gressini.
Hasilnya, ia berhasil menduduki peringkat 3 dunia dikelas tersebut dengan 259 poin dan 4 kali juara seri yaitu di sirkuit Suzuka, sirkuit Estoril, sirkuit Nelson Piquet, dan sirkuit Motegi. Pada tahun 2001, dengan bergabung dengan tim Telefonica Movistar Honda dan mengendarai Honda NSR 250 pembalap bernomor 74 ini, meraih gelar juara dunia GP 250 cc.
Kato meraih 11 kemenangan dari 16 seri yang dilombakan dan merebut 322 poin. Tahun 2002 ia pindah ke kelas MotoGP, dan dengan tim Fortuna Honda Gresini mengendarai Honda NSR 500. Kato mampu menyaingi pembalap pabrikan Honda dan pabrikan lainnya yang menggunakan motor 4 tak 990 cc. Di pertengahan musim ia mendapat jatah Honda RC211V 4 tak 990 cc, dan langsung meraih posisi kedua di sirkuit GP Brno.
Musim 2003 ia membalap dalam tim yang sama dengan sponsor baru Telefonica Movistar dan turun penuh dengan RC211V. Sayang kecelakaan hebat merenggut nyawanya. Tragisnya, Kato tewas setelah motor RC211V yang dikendarainya menabrak dinding pembatas lintasan dan hancur berkeping-keping di depan fansnya sendiri, pada lap keempat GP Jepang pada tanggal 6 April 2003.
Disinyalir saat itu terjadi kesalahan prosedural dalam penanganan kecelakaan Daijiro Kato. Menurut peraturan, jika terjadi kecelakaan berat, bendera merah harus segera dikibarkan dan balapan dihentikan. Namun, ketika itu yang dikibarkan hanya bendera kuning. Balapan terus berlangsung hingga usai.
Kato yang tergeletak di tengah trek diangkat tim medis ke mobil ambulans, di tengah balapan yang berlangsung. Komite investigasi Federasi Balap Internasional (FIA) menyatakan petugas tidak menangani Kato dengan prosedur yang benar.
Tim medis memindahkan tubuh Kato ke tandu dengan kasar hingga kepalanya terbentur dan memperparah cedera di bagian leher dan kepala. Sejak itu, Suzuka tidak pernah lagi dipilih menjadi tuan rumah seri MotoGP karena dianggap tak cukup aman. Mari kita doakan Daijiro Kato yang hari ini tepat 13 tahun sejak meninggalnya agar lebih tenang di sisiNya. Aamiin. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR