Pertarungan antar ECU pun terjadi antara ECU lokal dan import, antara BRT dan aRacer di kelas MP 1. "Untuk tim kami, menggunakan ECU dari BRT. Yang merupakan salah satu merek lokal dengan fitur paling lengkap. Dan bisa menyesuaikan kemauan motor untuk penggunaan double injektor pada seri racing turbo. Hanya tinggal dilengkapi dengan data logger saja yang bisa membaca AFR supaya penyetingan lebih mudah tanpa harus di atas mesin dynotest," ucap Mletis mekanik dari Sidrap Honda KYT Nissin KYT IRC Trijaya.
"Untuk Suzuki Satria F150 Fi, sementara kita masih melakukan riset menggunakan ECU aRacer yang diperuntukan Yamaha YZF-R15. Kabel bodi kami ganti semua dengan kepunyaan YZF-R15, utk magnetnya menggunakan Satria F150 Fi karena banyaknya tonjolan sama persis hanya di kalibrasi lagi saja," bilang Waskito Merit Ngubaeni mekanik dari Suzuki MRT KYT IRC R9 SSS RCB UMA aRacer.
Sedangkan di tim Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NGK Ultraspeed Bahtera RT juga menggunakan ECU dari aRacer. "Mapping kita basicnya dari motor-motor YZF-R15 yang dipakai di Yamaha Sunday Race dan IRS. Karena, basic motornya sama hanya beda di transmisi saja," jelas Novi Endaryono selaku owner sekaligus manager dari tim Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NGK Ultraspeed Bahtera RT. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR