Kenapa nggak! Buat Yana, sah-sah aja Honda Tiger miliknya sekarang dibilang bobber, meski sasis dibob (dipotong) sedikit. Enggak ekstrem seperti halnya aliran chopper yang benar-benar membuat baru kontruksi sasis. “Bobber masih setia pada sasis aslinya walau demi estetika disesuaikan gaya retro,” ujarnya lagi.
Semua ini dikomunikasikannya dengan builder Ajat Custom 99 di Karang Tengah, Ciledug. Kang Ajat sebagai builder sudah ngeh selera Yana. ”Pas datang, benar-benar Tiger pabrikan. Dia ingin motornya berubah jadi retro klasik, tanpa banyak mengubah sasis,” tutur Ajat. Ia sudah paham kalau bobber memang jadi arahannya.
Mungkin takdir, selera Yana sinergi dengan taste sang builder. Sekadar info, Ajat 99 memang spesialis modif ala retro. Kebanyakan juga bukan aliran choppers, tapi dominan street track, board track atau bobber. Jadi, mereka nggak kesulitan. Agar lebih padat, mereka sepakat memilih dua ban.
Pilihan jatuh ke ban Swallow SB135 ol skool ukuran 400-17 (depan) dan 450-17 (belakang). Penopangnya pelek Rossi 3.00x17” (depan) dan 3.50x17”. Tentu piihan ini mengandung resiko. Jika tak diimbangi peranti lain, motor jadi maksa dan kurang serasi.
Agar ayunan motor tetap nyaman dipakai daily use, “Pas dipilih sok depan Yamaha Byson yang diameternya relatif gede,” jelas Ajat. Sementara di belakang dipercayakan pada sok aftermarket berlabel DBS. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR