Kompresi rendah jadi kunci berlaga di sirkuit karakter high speed, seperti di trek dadakan KP3B, Serang, Banten lalu. Pada gelaran MotorPrix Region 2 Seri 2 kelas Bebek 4-tak 150 cc Standar (MP5), Yamaha MX-King pacuan M. Faerozi, pembalap tim Yamaha Yamalube Putra Anugrah FDR NHK SSS NGK Ardian’s, raih juara 1.
Padahal rasio kompresi Yamaha MX-King tim Yamaha Yamalube Putra Anugrah FDR NHK SSS NGK Ardian’s hanya 10,6 : 1. Kok bisa ya?
Menurut Aan Janwar sang mekanik Yamaha Yamalube Putra Anugrah FDR NHK SSS NGK Ardian’s, itu kunci agar motor mampu bertahan hingga 15 putaran. Apalagi panjang trek lurusnya mencapai 280 meter. Kompresi rendah meski awal tarikan kurang responsif tapi top speed bisa tinggi. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR