Akhirnya, dirinya luluh dan mengajari cara membalap sekitar tahun 2010. Meski, kadang tidak langsung diajari olehnya. Itu karena di akademi miliknya banyak pelatih balap termasuk Om-nya Sheva, Aldi Lazaroni. Namun sebagai orang tua, Dian kerap memperhatikan cara berkendara Sheva. “Ia latihan 2 jam sehari, mulai Senin-Jumat. Perkembangan balapnya sangat bagus. Untuk teknik tertentu saya yang langsung ajari,” sebut pria berusia 38 tahun ini.
Sheva mengakui meski jadwal hariannya padat, ia masih bisa membagi waktu antara bermain dan latihan. “Sepulang sekolah pukul 12.30, makan, lalu istirahat. Setelah itu latihan. Ya.., senang menjalaninya,” aku Sheva.
Buah dari kerja kerasnya pun mulai nampak. Prestasi yang diraih Sheva tergolong luar biasa. Pada tahun lalu, ia bertengger di posisi ke-3 Kejurnas Motocross kelas 50 cc. Impian berprestasi seperti ayahnya bukan suatu yang mustahil. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR