Supaya akselerasi motor cepat di putaran bawah hingga atas, derajat kemiringan puli primer diseting 13,8°. Lalu bobot roller pakai kombinasi 8-9 gram. “Tujuannya supaya lebih ringan. Dengan begitu traksi ke roda belakang bakal lebih cepat. Tanpa gejala slip lantaran didukung kampas kopling LHK,” terang pria yang merahasiakan kode rollernya.
Untuk mendapatkan kapasitas mesin mendekati 200 cc, Mustofa jejali piston berdiameter 66 mm bikinan aftermarket. Bila dihitung pakai rumus, dengan stroke masih bawaan Mio (57,9 mm), maka didapat kapasitas murni 198 cc.
Buat ngejar kitiran mesin enteng, Yong masih tetap percayakan magnet bawaan pabrik. Namun biar bisa bersaing dengan lawan-lawannya yang biasa pakai magnet Yamaha YZ, mekanik asal Jakarta ini cukup main bubut saja magnet standar Mio. Namun tidak disebutkan bobot magnet tersebut tinggal berapa gram. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR