Langit yang cerah (14/8) di Sirkuit Red Bull Ring, Austria membawa babak baru dalam MotoGP 2016. Maklum, beberapa seri sebelumnya MotoGP digelar dalam kondisi hujan dan flag to flag. Tapi di Spielberg ini, semua pun tersenyum menatap jalannya paruh musim kedua MotoGP 2016.
Suhu udara yang sentuh 27 derajat Celcius dan suhu aspal 46 derajat Celcius membuat banyak pembalap mengandalkan ban tipe hard buat belakang. Kecuali, Andrea Iannone. Racer Ducati Team yang start dari pole position ini mengandalkan ban depan soft dan belakang medium. Bahkan, Marc Marquez yang mengalami cidera tulang bahu pun tetap mengandalkan ban depan medium dan belakang hard.
Mungkin harapan Iannone ia langsung bisa lepas sendiri ke depan setelah start. Benar saja, jam 2 siang waktu setempat, Iannone langsung melesat ke depan. Namun, jelang satu lap, Valentino Rossi bisa mendahuluinya. Sayangnya, di tikungan kedua pun diambil lagi oleh Iannone. Tapi, power Ducati rasanya bukan lawan mudah bagi Yamaha YZR-M1. Sebab, di trek lurus selapas R1, Ducati GP16 begitu perkasa. Jorge Lorenzo yang geber M1 pun sulit mengimbangi pacuan Iannone.
Menariknya, Marquez yang alami cidera bahu kiri pun mampu mengimbangi Iannone, Andrea Dovisiozo dan Rossi yang berada di barisan depan. Bahkan, sempat menjadi yang tercepat di lintasan. Namun, Iannone mampu mendominasi jalannya lomba. Bahkan, hingga 10 lap berjalan pun masih sulit dilalui para pesaingnya. Padahal, hampir semua pembalap mencetak waktu yang sama di 1 menit 25,6 detik.
Lap 12, Iannone pun terpaksa menyerahkan posisinya ke rekan setimnya, Dovisiozo di tikungan ke 9 dengan setelah berhasil mendahuluinya dengan kecepatan 160 km/jam. Dovi pun melanjutkan keperkasaan Ducati di trek berkarakter high speed ini. Dibilang perkasa, lantaran para pesaingnya seolah dibuat tak berdaya bertarung di sirkuit yang hanya memiliki 10 tikungan ini. Seolah, Lorenzo dan Rossi hanya bertarung berdua untuk memperebutkan posisi tiga.
Makin menjadi menarik, keperkasaan Ducati tak hanya soal power pacuan yang besar. Tapi, soal ketahanan ban. Sebab, dengan ban yang lebih lunak dari rekan setimnya pun Iannone masih mampu bertarung dengan Dovi untuk memperebutkan posisi pertama. Akhirnya, 7 lap jelang finish pun Iannone berhasil ambil alih posisi dari Dovi di tikungan 9. Ya, tikungan yang sama seperti Dovi overtake dirinya. Bahkan mencetak lap record dengan 1 menit 24,561 detik.
Ditambah desain winglet baru, Ducati pun menjadi perkasa di sirkuit sepanjang 4,3 km ini. Tak hanya Iannone saja yang bergembira dengan kemenangan ini, tapi Ducati juga. Tak sedikit dari crew team yang menangis bahagia. Sebab, terakhir Ducati menang di Phillips Island, Australia 2010 oleh Casey Stoner. So, penantian 6 tahun itu pun terbayarkan oleh Iannone yang justru tahun depan tak lagi membalap dengan Ducati!
Congratzzzz...!!! (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : |
KOMENTAR