Kompresi Yamaha 125Z yang jadi penguasa Kejurda Aceh dipadatkan dengan memangkas silinder head 1,5 mm. Sudut skuis dibikin 14 derajat, dengan menggunakan piston standar. Kemudian tinggi lubang buang yang aslinya 32 mm dari bibir liner, dibikin jadi 26 mm.
Setingan itu kata Alung, pemilik tim Sonic A2N Racing, menghasilkan rasio kompresi 11,5:1. Waduh.. tinggi amat kayak motor 4-tak saja. Hehehe.. mungkin lupa ya. Kalau informasi yang didapat MOTOR Plus, kompresi Yamaha 125Z yang dipakai tim-tim Malaysia paling tinggi 7,8:1. Kompresi 7,8:1 menggunakan bensin dengan oktan 98 atau setara Pertamax Plus.
“Grasstrack butuh torsi kuat di rpm bawah-menengah. Terus, tenaga motor harus terus ngalir supaya enggak banyak gantung rpm,” alasan Alung soal penerapan kompresi tinggi tersebut. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR