Buat mengontrol bukaan udara ke ruang bakar, Danny mempercayakan throttle body keluaran SYS berikut intake manifoldnya. Hasilnya, power terasa special saat kitiran mesin 7.000 rpm ke atas. “Posisi intakenya juga bisa diatur sesuai keinginan,” ungkap Danny sembari senyum karena pembalapnya sudah pimpin klasmen MP2.
Untuk bertarung di kelas MP2, silinder dijejali piston SND berdiameter 53,4 mm. Sehingga kapasitas mesin naik jadi 129,6 cc. Posisi pemasangan piston tersebut diset mendem 0,5 mm dari bibir liner (paking terpasang). Setingan itu ditambah menata ulang kubah head, rasio kompresi terukur jadi 11,8 : 1.
Buat mengail rpm tinggi dengan cepat, magnet standar diganti rotor keluaran SND. “Rotor ini punya bobot yang lumayan ringan. Sementara ECU-nya kita pakai keluaran aRacer yang cukup mudah setingnya,” imbuhnya. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR