Pembuatan Pelek MotoGP Dipukul 9.000 Ton

Motorplus - Senin, 3 Oktober 2016 | 11:15 WIB

Pada bagian 1 dan 2 sudah diterangkan proses pembuatan pelek MotoGP Honda RCV yang digeber Marc Marquez, Dani Pedrosa dan pembalap Honda lainnya. Sudah dibahas di pabrik mana dibuatnya dan pilihan bahan yang dipakai. Sekarang membahas tentang prosesnya. Percaya enggak kalau pembuatan pelek MotoGP dipukul 9.000 ton.

Prosesnya itu ditempa atau forging. Jadi, dalam pembentukan pelek tidak dilakukan sistem cor. Tapi, dipukul seperti bikin pedang. “Aluminium billet dipanaskan sampai membara, kemudian dibentuk dengan pukulan atau tekanan,” jelas Pepi Hidayat, orang Cilacap yang bekerja di pabrik pelek BBS Jepang.   

Menurut Pepi, tekanan atau pukulan yang diberikan khusus untuk pembuatan pelek di BBS ini hingga 9.000 ton. Bayangkan deh betapa beratnya. Pantas saja padat dan kuat sekali. Atau jangan-jangan hanya 9.000 kg atau 9 ton ya? Tapi, setelah dipastikan kepada Pepi, yang benar pembuatan pelek MotoGP dipukul 9.000 ton.

Khusus untuk pelek MotoGP ini dilakukan proses tempa atau forging sampai 3 kali. Sama dengan proses untuk pelek F1 pesanan Ferrari, dilakukan tempa sampai 3 kali. Bandingkan dengan pelek mobil biasa yang hanya dilakukan pemukulan cukup 2 kali.  

“Setelah beres proses tempa dan machining awal menggunakan CNC, hasilnya bobot pelek jadi 12,5 kg. Namun setelah dibentuk jadi pelek sebenarnya, beratnya bisa hanya seperlima,” jelas Pepi yang bilang kalau di pabrik pelek BBS hanya sampai proses tempa dan treatment. Proses pembentukan sampai pelek jadi dilakukan di pabrik lain yang dapat order langsung dari HRC. Jadi, pabrik BBS hanya dapat orderan dari vendor HRC.

Jadi tahu kan kalau pembuatan pelek MotoGP dipukul 9.000 ton. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular