Ribut Masalah Winglet Honda Dan Ducati Berlanjut

Motorplus - Kamis, 6 Oktober 2016 | 20:00 WIB

Ribut masalah winglet Honda dan Ducati kembali berlanjut. Sebelumnya, Gigi Dall'lgna selaku bos Ducati MotoGP mengatakan kalau pelarang winglet musim depan karena Honda. Gigi berpendapat kalau Honda sengaja membuat isu keamanan pembalap terhadap winglet untuk melemahkan Ducati. Yup, Ducati memang menjadi pabrikan yang paling fokus ke pengembangan aerodinamika. Selang beberapa bulan, akhirnya bos Honda ikut angkat bicara.

"Kabar bahwa pelarangan winglet di MotoGP karena Honda itu tidak benar. Mereka membuat opini kalau Honda berada dibalik larangan ini. Mereka berpendapat kalau kita yang mengarahkan pabrikan lain untuk melawat winglet agar Ducati lemah dari dugaan keuntungan aerodinamis. Jelas itu hanya kebohongan yang tidak berbukti," ucap Shuhei Nakamoto, Wakil Presiden HRC.

Ribut masalah winglet Honda dan Ducati juga berlanjut lebih dalam. Menurut Shuhei, seluruh pabrikan Jepang dan juga Aprilia setuju dengan pelarangan winglet atas dasar faktor keamanan. Bukan karena keinginan dari Honda. Bahkan, menurut Shuhei ada juga campur tangan MSMA dalam hal pelarangan. "Asosiasi produsen ini juga melakukan beberapa tes sendiri yang tidak banyak diketahui. Ini semua berkaitan dengan kekhawatiran tentang keselamatan pembalap terhadap sayap," tambahnya.

"Ducati juga bilang bahwa penghentian winglet akan mempengaruhi teknologi yang akan dikembangkan untuk motor masal. Apakah anda terpikir semua motor yang dibuat akan menggunakan winglet? Yang terjadi justru sebaliknya. Ducati yang meminta tangki 22 liter saat Honda menggunakan 20 liter. Mereka juga yang meminta penggunaan ECU seragam. Padahal, konsumsi bahan bakar dan juga peranti elektronik yang penting untuk kita terapkan ke motor masal," tutup Shuhei. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular